“Spanduk itu terkesan hendak membenturkan mahasiswa dan polisi. Tapi dugaan saya spanduk ini bukan buatan mahasiswa, tapi kelompok yang disinyalir memanfaatkan situasi panas di Makassar,” kata Abdul Wahid.
Sementara Dr Ahmad Nur mengatakan ada orang yang teriak NKRI harga mati, tapi justru menginginkan Indonesia mati.
Jadi sulit membedakan antara pejuang dan pengkhianat.
“Inilah tugas besar kepolisian untuk membongkar kedok siapa di balik perusuh ini,” kata Ahmad.
Sementara Sakka Pati mengingatkan jangan sampai aktivis di Makassar terjebak dalam politik identitas. Menurutnya hal ini sangat berbahaya karena bisa merusak dan mencederai gerakan mahasiswa. (*)