Mayat Berjenis Kelamin Perempuan Terbungkus Karung di Polman, Kondisinya Membengkak dan Perut Lebam

Penulis: edyatma jawi
Editor: Syamsul Bahri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mayat dalam karung ditemukan di Dusun Padang, Desa Segerang, Kecamatan Mapilli, Polewali Mandar (Polman), Sulbar, Jumat (4/10/2019).

TRIBUN-TIMUR.COM, POLMAN -- Penemuan mayat terbungkus karung menggegerkan warga Desa Segerang, Kecamatan Mapilli, Polewali Mandar.

Mayat perempuan yang belum diketahui identitasnya itu tergeletak di dalam saluran irigasi sisi jalan, Dusun Padang, Desa Segerang, Jumat (4/10/2019) pukul 10.00 WITA.

Trailer Resmi Dirilis, Simak Sinopsis Birds of Prey

Orang Tua Siswa Al-Fityan Salurkan Bantuan ke Korban Wamena

Berkat Bantuan Kementan, Mojokerto Lakukan Gerakan Tanam Padi

Profil Presenter Robby Purba, Punya Kriteria Tersendiri untuk Calon Istrinya

DPO Pencurian Sepeda Motor di Bantaeng Ditangkap, Pelaku Sempat Kabur ke Kalimantan Sebelumnya

Kasatreskrim Polres Polman, AKP Syaiful Isnaini menjelaskan, mayat itu pertama kali ditemukan warga yang sedang melintas.

Awalnya tak diketahui jika karung putih itu berisi mayat. Setelah didekati, muncul bau tak sedap dari karung tersebut.

"Mereka mendekati benda berupa karung yang terdapat di saluran air tersebut karena adanya bau yang menyengat," jelas AKP Syaiful Isnaini.

Setelah dibuka, ternyata karung tersebut berisi mayat yang sudah membengkak. Kejadian itupun dilaporkan pada pemerintah desa setempat.

Satreskrim Polres Polman juga telah terjun ke lokasi kejadian. Polisi memasang garis penanda dan melakukan olah TKP.

"Mayat tersebut berjenis kelamin perempuan dengan menggunakan baju kaos lengan panjang bermotif, berwarna hitam dan celana panjang kain warna cokelat," terangnya.

Mayat dalam karung ditemukan di Dusun Padang, Desa Segerang, Kecamatan Mapilli, Polewali Mandar (Polman), Sulbar, Jumat (4/10/2019). (Edyatma Jawui/Tribun Timur)

Lanjut Syaiful, mayat yang belum diketahui identitasnya ini diperkirakan berusia 30 hingga 40 tahun.

Saat ditemukan, kondisi mayat telah membengkak dan mukanya menghitam sehingga sulit dikenali. Terdapat pula luka lebam pada bagian perutnya.

"Dugaan sementara mayat tersebut disinyalir korban penganiayaan atau korban pembunuhan yang sengaja dibuang oleh pelaku untuk menghilangkan jejak," ujar AKP Syaiful.

Saat ini, mayat itu telah dievakuasi ke RSUD Polewali. Selanjutnya akan dilakukan otopsi oleh Tim Forensik untuk mengetahui penyebab meninggalnya korban. (Tribun Polman.com)

Pengedar Narkoba di Majene Tertangkap, Bandarnya dari Polman dan Sidrap

 Enam tersangka pengedar sabu-sabu berhasil dibekuk Satnarkoba Polres Majene.

Tersangka pengedar narkoba jenis sabu-sabu tersebut ditangkap terpisah.

Kesbangpol Luwu Rakor Kewaspadaan Dini di Kafe Essence

50 Pegawai Kemenag Sulbar Ikuti Assesment Kompetensi Jabatan

Tak Ada dari Unhas dan UNM, Ini 16 Dosen Terbaik Peraih Academic Leader Award 2019 Kemenristekdikti

SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Indosiar Persipura vs Tira Persikabo via Vidio.com, Akses di Sini

KRONOLOGI Muhammad Ali Bebaskan Warga AS yang Disandera di Irak dengan Mengucap Salam

Empat pengedar sabu-sabu yang tertangkap itu berasal dari Majene. Yakni Sudirman (30) dan Muhammad Alfian (30) asal Desa Banua Sendana, Kecamatan Sendana.

Basit (31) asal Timbo-Timbo, Kelurahan Pangaliali, Kecamatan Banggae dan Samridal (22) asal Desa Sulai, Kecamatan Ulumanda.

Sedangkan dua tersangka lainnya berdomisili di Kabupaten Polewali Mandar (Polman).

Dua tersangka tersebut yakni Noviarno asal Desa Alu, Kecamatan Alu. Sementara Zainuddin asal Desa Batulaya, Kecamatan Tinambung.

Kasatnarkoba Polres Majene, AKP Muh Ikhsan menjelaskan, sabu-sabu yang diedarkan keenam pelaku diduga berasal dari Polman, Sulbar dan Sidrap, Sulawesi Selatan.

Enam tersangka pengedar narkoba jenis sabu-sabu ditahan Satreskrim Polres Majene, Rabu (2/10/2019). (Polres Majene)

Hingga kini Satnarkoba telah menelusuri bandar yang menyuplai barang haram tersebut.

"Anggota di lapangan masih melakukan pengembangan ke Sidrap dan Polman," jelas AKP Muh Ikhsan, Rabu (2/10/2019).

Hasil interogasi sementara, lanjut AKP Muh Ikhsan, para tersangka bertransaksi jual beli narkoba dari bandarnya di pinggir jalan.

Sehingga sulit dilacak alamat pemasok narkoba tersebut.

Para tersangka pun mengaku tak mengetahui pasti alamat bandar yang memberikannya sabu-sabu pada mereka. (Tribun Majene.com)

Laporan Wartawan Tribun Timur, @edyatmajawi

Trailer Resmi Dirilis, Simak Sinopsis Birds of Prey

Orang Tua Siswa Al-Fityan Salurkan Bantuan ke Korban Wamena

Berkat Bantuan Kementan, Mojokerto Lakukan Gerakan Tanam Padi

Profil Presenter Robby Purba, Punya Kriteria Tersendiri untuk Calon Istrinya

DPO Pencurian Sepeda Motor di Bantaeng Ditangkap, Pelaku Sempat Kabur ke Kalimantan Sebelumnya

Berita Terkini