Posisi tersebut diisi Sitti Suraidah Suhardi, putri Suhardi Duka.
"Masa anaknya semua. Anaknya (Arsal Aras) juga di Mamuju Tengah (Ketua DPRD). Dan itu adalah kewenangan DPP menilai tingkat loyalitas seseorang," ujar Suhardi Duka.
Aras Tammauni menyebutkan, pengunduran dirinya sebagai ketua Demokrat diputuskan Senin, pukul 12.00 Wita.
"Itu waktu kelahiran saya. Kemarin baru diantarkan ke DPD," kata Aras Tammauni.
Aras menilai, penunjukan Ketua DPRD Sulbar menyalahi petunjuk teknis (Juknis) partai.
Baca: Ini Pasal-Pasal Kontroversial di RKUHP yang Jadi Alasan Unjuk Rasa
Baca: Maroon 5 Rilis Single Memories, Ini Video dan Liriknya
Baca: Tak Hanya Mahasiswa, 9 Artis Ini Ikut Tolak RKUHP & RUU KPK, Ada Iwan Fals hingga Dian Sastrowardoyo
Sepengetahuannya, sebelum pemilihan sudah ada komitmen siapapun peraih suara terbanyak maka dialah yang menjadi unsur pimpinan.
Ia merujuk suara putrinya dalam pemilu 2019 adalah terbanyak dari seluruh caleg Demokrat mencapai 22.622 suara.
Sementara suara Suraidah hanya 9.820 suara.
Selain itu, Amalia Fitri Aras adalah mantan Ketua DPRD Sulbar periode 2014-2019.
Kalaupun bukan Amalia yang ditunjuk menjadi ketua, partai mestinya memberikan posisi itu kepada Kalma Katta yang juga mantan Bupati Majene dengan perolehan 10 ribuan suara.
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @nurhadi5420
FOTO: Dir Lantas Polda Sulbar AKBP I Made Darmadi Giri (Humas Polda Sulbar)
Area lampiran