Curhat Pengungsi Asal Takalar, Sembunyi di Kandang Babi dan Trauma Kembali ke Wamena

Penulis: Amiruddin
Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengungsi Wamena, asal Takalar, Rahmatia saat ditemui di Lanud Sultan Hasanuddin.

"Hampir 6 jam kami tertahan di kandang babi. Kami baru keluar setelah datang petugas keamanan, yang membawa kami ke kantor polisi," ujarnya, sambil terus terisak.

Rahmatia menambahkan, ia baru merasa lega, saat berada di camp pengungsian.

Ada ribuan warga, kata dia, yang didominasi pendatang, turut mengungsi bersamanya.

"Pakaian yang kami pakai ini, diberikan saat mengungsi di Biak dan Jayapura. Ini kami sangat syukur sekali masih bisa bertahan hidup," ujarnya.

Saat Tampil di ILC TV One Johnson Panjaitan Minta DPR Temui Demonstran Tolak UU KPK, Ini Profilnya

Pegawai Samsat Pettarani Layani Wajib Pajak dengan Mengenakan Batik

Babak Pertama Arema Vs PSM Berakhir Kacamata, Maitimo Buang Peluang

Suami Rahmatia, Ruslan, juga mengaku tak mau lagi kembali ke Wamena.

Motor yang dipakainya bekerja sebagai tukang ojek di Wamena, juga telah dibakar perusuh.

Begitupun dengan kios tempat istrinya berjualan, juga telah rata dengan tanah.

"Kami tak mau lagi kembali, istri dan anak juga sudah trauma. Anak saya rencana pindah sekolah di sini," tuturnya.

Saat ini, Rahmatia sekeluarga beserta pengungsi asal Sulsel lainnya telah dibawa ke Asrama Haji Sudiang, di Kota Makassar.

Di tempat tersebutlah, untuk sementara para pengungsi asal Sulsel ditempatkan, sebelum pulang ke daerahnya masing-masing.

Laporan Wartawan Tribun Timur, @amir_eksepsi

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Berita Terkini