Iqbal Suhaeb Tunjuk Hamzah Ahmad Plt Direktur PDAM Makassar

Penulis: Muh. Hasim Arfah
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama PDAM Kota Makassar, Hamzah Ahmad. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR

Ke depan, PDAM Makassar akan melakukan rencana bisnis untuk mencari sumber air baru selain Bendungan Lekopancing dan Sungai Jeneberang.

 Direktur Utama PDAM Makassar, Haris Yasin Limpo mengatakan PDAM akan membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) baru.

"Dalam rencana bisnis PDAM kita akan membangun SPAM baru, ada bendungan juga untuk menahan air masuk," katanya. 

PDAM Makassar Menghawatirkan, HYL Minta Tambah Bukaan Pintu Air Bili-bili

Data Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Kota Makassar, terhitung sejak Juni 2019 hingga September ini, beberapa kawasan di Sulsel mengalami kekeringan.

Tidak lain akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Terlihat beberapa areal persawahan kering kerontang dan tanahnya pecah-pecah, ini menandakan tidak adanya air di wilayah tersebut.

Sama halnya yang melanda Kabupaten Maros, Gowa, Bone dan Sinjai. Dimana sumber airnya dimanfaatkan Perumda Air Minum Kota Makassar untuk memenuhi kebutuhan Warga Makassar ikut berkurang.

Baca: Empat Kuliner Kekinian di Makassar dan Tempat Pemesanannya, Rugi Kalau tidak Mencobanya

Baca: Pengurus Baru NU Makassar Awali Lailatul Ijtima di Masjid Fajar Rahmah

Baca: Ini 10 Buku Terlaris di Gramedia TSM Makassar Pekan Ini

Hal ini sangat menyulitan untuk memberikan pelayanan maksimal guna memenuhi kebutuhan pokok akan air krpada pelanggan.

Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Makassar, Haris Yasin Limpo (HYL) menanggapi masalah ini dengan serius.

Haris mengatakan, Memang Kemarau Tahun ini sangat berat dan ekstrim, Bendungan Lekopancing sudah kering sejak sebulan lalu bahkan alirannya sudah tidak bersambung lagi di beberapa seksi.

"Sekarang kita manfaatkan Air dari Intake Mallengkeri yang sumbernya dari Sungai Jeneberang dan Aliran Sungai Tello di Moncongloe Maros," kata HYL via rilis humas Perumda Air Minum Kota Makassar, Senin (23/9/2019).

Akan tetapi, Perusda tidak tinggal diam. Berbagai upaya tetap dilakukan diantaranya menyiapkan armada mobil tangki gratis, untuk diantarkan ke kawasan atau rumah warga.

"Kami juga memberikan penyampaian yang komperehensip tentang situasi air baku saat ini kepada semua pihak agar mereka dapat mengerti kondisi sebenarnya," katanya.

Selain itu perusahaan terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai yang merupakan penyedia air baku.

"Kami berharap pihak Balai Besar untuk menambah bukaan pintu air dari Bendungan Bili-bili agar ada tambahan debit air yang masuk ke aliran sungai di Moncongloe," ujar HYL.

"Oleh karena sungai ini sangat rawan terkena intrusi apabila air laut pasang yang menyebabkan kadar clorida meningkat sehingga airnya tidak bisa terpakai," katanya.

Halaman
1234

Berita Terkini