Pimkot FPPI Majeje itu menyampaikan, aksi mahasiswa Majene akan berlangsung, Rabu (25/9/2019). Titik utama yang akan didatangi yakni Kantor DPRD Majene.
Pada 25 September itu, perkuliahan di Unsulbar akan diboikot. Seluruh mahasiswa akan dimobilisasi untuk berkumpul di Rektorat Unsulbar dan bergerak mengepung Kantor DPRD Majene.
"Kita boikot kuliah tanggal 25 September," tegas Farhat.
Menurutnya, saat ini kondisi negara sedang darurat. Menyusul berbagai kebijakan dan produk UU serta RUU yang anti terhadap kepentingan rakyat.
Ini momentum tepat untuk mengembalikan semangat perjuangan mahasiswa yang tertidur selama 20 tahun. .
"Gerakan mahasiswa itu gerakan moral. Selama ini mahasiswa terlempar jauh dari ruang-ruang rakyat, sehingga yang masif justru gerakan yang diinisiasi oleh NGO (Non Government Organization atau LSM)," terangnya.
"Tentu kita akan melihat apakah tuntutan mahasiswa yang mewakili rakyat ini didengar atau tidak. Jika tidak, itu menandakan pemerintah dibangun atas dasar oligarki kekuasaan yang tidak mempunyai tujuan untuk kesejahteraan rakyat," sambungnya.
Ia menegaskan, kebijakan pemerintah saat ini merupakan upaya membuat rakyat semakin jatuh ke lubang kemiskinan. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak turun ke jalan. (Tribun Majene.com)
Lapangan Wartawan Tribun Timur, @edyatmajawi
Follow akun instagram Tribun Timur:
7 Kontroversi Awkarin Selebgram Cantik, Mulai Minta Diperkosa, Pacar Bunuh Diri, Bagi Nasi saat Demo
BREAKING NEWS: HMI Cabang Wajo Bakar Ban di Depan Kantor DPRD Wajo
Benarkah Ada Imbauan Mahasiswa UNM Turun ke Jalan? Begini Penjelasan Rektor UNM Prof Husain Syam
Muhtar A Yusuf Mendapat Restu dari Pimpinan Parpol PDIP dan Nasdem
Deretan Pasal Ngawur dalam RKUHP hingga Buat Mahasiswa di Sejumlah Daerah Geram dan Berunjuk Rasa