Mereka adalah Dodi Irawan Mahasiswa Universitas Andi Djemma (Unanda).
Tangannya harus dioperasi karena terkena letusan gas air mata yang mengakibatkan pembuluh darah pecah.
Selain itu, Erik Mahasiswa Institut Agama Islam (IAIN) juga dilarikan ke rumah sakit akibat kepala terkena pukulan dari oknum pengamanan.
Sebelumnya, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Palopo berunjuk rasa menolak Undang-undang KPK dan meminta pembubaran BPJS Kesehatan.
Pengunjuk rasa berjalan kaki dari kampus masing-masing menuju gedung wali kota dan DPRD Palopo.
Baca: Kerusuhan Wamena, 28 Nyawa Melayang, 6 Orang Ditangkap Polisi
Baca: Daftar Poin-poin Krusial UU KPK yang Mengancam Pemberantasan Korupsi hingga Mahasiswa Turun ke Jalan
Baca: Kisah Horor KKN di Desa Penari Akan Jadi Film
Massa yang berorasi di depan gedung Wali Kota Palopo bermaksud ingin masuk namun pagar ditutup rapat, aksi kemudian dilanjutkan ke gedung DPRD.
Pengunjuk rasa berupaya masuk ke dalam gedung DPRD Palopo dengan cara memaksa dan mendobrak pintu pagar bahkan sebagian melewati pagar.
Hal itu dilakukan setelah Tuntutan mahasiswa tak dipenuhi petugas keamanan.
Tidak satupun anggota dewan menemui pendemo.
Mahasiswa kemudian menurunkan bendera merah putih di depan gedung DPRD.
Aksi itu memicu terjadinya bentrok antarmahasiswa dan petugas keamanan.
Unjuk rasa mahasiswa juga berlangsung di sepanjang jalan trans Sulawesi dengan membakar ban bekas.(tribunpalopo.com)