Tak Punya Biaya, Korban Luka Bakar Asal Tompobulu Maros Butuh Bantuan

Penulis: Amiruddin
Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ramlia memangku putranya, Ibrahim (1) di RSUD Salewangan

TRIBUN-MAROS.COM, TURIKALE - Dua bocah korban luka bakar, Putri (7) dan Ibrahim (1), terus meringis kesakitan di RSUD Salewangang, Kabupaten Maros, Jumat (20/9/2019) sore.

Keduanya merupakan buah hati pasangan Ramlia (35) dan Dg Jaga (48).

Mereka merupakan warga Dusun Bahagia, Desa Bonto Manurung, Kecamatan Tompobulu, Maros.

Putri dan Ibrahim mengalami luka bakar, gegara lampu pelita di rumahnya meledak, Kamis (19/9/2019) tadi malam.

Gubernur Sulsel Buka Kompas Travel Fair di Pipo Mal

Kurangi Beban TPA

Menuju ORX 2019, 100 Kendaraan akan Dicek Kelayakannya

Saat itu, Ramlia (35), tengah menyalakan lampu pelita yang berbahan bakar solar.

Nahasnya, pelita tersebut tiba-tiba meledak dan membakar sekujur tubuh Ibrahim dan Putri.

"Saya bersama adiknya, Fitri (4), juga kena kobaran api, tetapi tidak separah mereka berdua," kata Ramlia, saat ditemui tribun-maros.com, di RSUD Salewangang, Jumat sore.

Putri dan Ibrahim sempat dilarikan ke Puskesmas Tompobulu tadi malam.

Namun gegara luka serius yang dialami, keduanya terpaksa dirujuk ke RSUD Salewangang, Jl Jenderal Sudirman, Kecamatan Turikale, Maros.

"Sebenarnya dokter menyarankan untuk dirujuk ke RSUP Wahidin Makassar. Tetapi kami tidak punya biaya pak," ujar Ramlia, sambil memangku putranya, Ibrahim.

Bahkan, kata dia, demi membeli obat dan biaya perawatan di RSUD Salewangang, ia terpaksa meminjam uang di kerabatnya.

"Ini saya ngutang demi beli obat, kartu BPJS Kesehatan juga kami tidak punya," ujarnya.

Sambil meneteskan air mata, Ramlia mengaku tidak tahu bagaimana nasib perawatan kedua buah hatinya itu.

"Kami orang miskin pak, kerja suami saya juga tidak menentu. Terkadang jadi buruh serabutan, dan tidak punya uang untuk merujuk ke RSUP Wahidin," tuturnya.

Gubernur Sulsel Buka Kompas Travel Fair di Pipo Mal

Kurangi Beban TPA

Menuju ORX 2019, 100 Kendaraan akan Dicek Kelayakannya

Sementara itu, salah seorang staff RSUD Salewangang mengatakan untuk sementara, kedua pasien tersebut tetap diberi perawatan.

"Memang seharusnya dirujuk, agar memperoleh perawatan yang lebih maksimal," ujarnya.

Pantauan tribun-maros.com, kedua bocah tersebut terus meringis kesakitan di ruang perawatan.
Sekadar diketahui, Desa Bonto Manurung terletak sekitar 35 km dari pusat kota Maros di Turikale.

Bonto Manurung memiliki luas wilayah sekitar 40,55 km persegi, dengan jumlah penduduk 1.334 jiwa.

Rerata penduduk setempat berprofesi sebagai petani, pekebun dan peternak.

Laporan Wartawan Tribun Timur, @amir_eksepsi

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Berita Terkini