Expo BUMDes di Wajo Sepi, Sampah Berserakan dan Tak Dihadiri Menteri

Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan
Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Expo BUMDes dan Inovasi Desa di Kawasan Rumah Adat Atakkae, Sengkang, Kabupaten Wajo, Kamis (19/9/2019).

TRIBUN-WAJO.COM, SENGKANG - Pelaksanaan Expo BUMDes dan Inovasi Desa di Kabupaten Wajo meninggalkan catatan tersendiri, Kamis (19/9/2019).

Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari sejak Selasa (17/9/2019) tersebut menyisakan sampah yang berserakan.

Bahkan, pada saat acara berlangsung pun, sampah tampak berserakan di sping panggung, belakang stand pameran.

Serta sejumlah titik di Kawasan Rumah Adat Atakkae, Sengkang, tempat Expo BUMDes berlangsung.

Kunjungi Nenek Usia 111 Tahun di Balleanging, Polisi Magello Pangkep Jalan Kaki 4 KM

VIDEO: Launching Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Desa Mario

Pimpinan DPRD Sulsel Serahkan Rekomendasi Angket Gubernur ke Depdagri

Selain itu, warga pun juga tak antusias menghadiri pameran inovasi desa tersebut.

Hal tersebut pun juga dibuktikan dengan buku tamu setiap stand. Tak sampai seratus orang yang bertandatangan.

Padahal, jika dikalkulasikan, jumlah penduduk yang tercatat di Kabupaten Wajo versi LKPJ Akhir Masa Jabatan Bupati Wajo periode 2014-2019, tercatat ada sekitar 395.583 jiwa.

Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Wajo akan mengembangkan Kawasan Wisata Rumah Adat Atakkae yang berada di Kelurahan Atakkae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. (st hamdana/tribunwajo.com)

Ditambah lagi, Expo BUMDes yang sedianya dihadiri langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo tak sempat hadir dan mengutus salah satu staf ahlinya.

Adalah Condrat Hendarto, Staf Ahli Menteri Desa, PDTT Bidang Pengembangan Wilayah yang mewakili Eko Putri Sandjojo yang berhalangan hadir.

Condrat pun mengapresiasi dan mendorong pelaksanaan Expo BUMDes dan Inovasi Desa di Kabupaten Wajo tersebut.

"Kita bersyukur dari 74.957 desa sudah ada 45.495 BUMDes berdiri meski bel semuanya aktif," katanya.

"Tapi tugas kita bersama di Wajo ini bagaimana caranya bisa berjalan normal dan kita harap BUMDes di Wajo bisa jadi contoh," katanya Condrat.

Kunjungi Nenek Usia 111 Tahun di Balleanging, Polisi Magello Pangkep Jalan Kaki 4 KM

VIDEO: Launching Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Desa Mario

Pimpinan DPRD Sulsel Serahkan Rekomendasi Angket Gubernur ke Depdagri

Dari data yang dihimpun Tribun Timur, 142 desa yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Wajo, baru sekitar 60% BUMDes yang usahanya berjalan normal.

Selebihnya, sebanyak 30% belum berjalan, padahal telah ada wadah dan 10% hanya sekadar nama.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Wajo, Syamsul Bahri saat menggelar workshop membangun ekonomi desa.

Halaman
12

Berita Terkini