TRIBUNLUTRA.COM, BAEBUNTA SELATAN - Kebakaran terjadi di Desa Beringin Jaya, Kecamatan Baebunta Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Senin (16/9/2019).
Lima unit rumah semi permanen hangus dilalap api dalam kejadian itu.
Kapolsek Baebunta, Ipda Rodo P Manik mengatakan, dugaan awal kebakaran akibat arus pendek listrik.
Baca: 6 Balon Bupati Luwu Utara Mendaftar di PDI Perjuangan
Menurut Rodo, berdasarkan keterangan saksi api pertama kali terlihat di rumah Muh Amin.
Rumah yang terbuat dari papan membuat api cepat menjalar.
"Api cepat menjalar dan membakar empat rumah lainnya," kata Rodo.
Baca: Pasca Kebakaran di TPA Antang Makassar, Relawan ACT MRI Sulsel Bagikan Masker
Salah satu saksi Esse menyebut api tidak dapat dipadamkan walau warga telah berusaha.
Kondisi itu diperparah dengan lambatnya tim pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian.
"Pemadam lambat, rumah sudah hangus baru tiba," paparnya.
Baca: Anggaran Pembangunan Kantor Kecamatan Baebunta Selatan Luwu Utara Rp 1,5 Miliar
Kerugian akibat kejadian ini ditaksir ratusan juta rupiah.
Beringin Jaya berjarak sekitar 30 kilometer dari Masamba, ibu kota Luwu Utara.
Dikenal sebagai desa langganan banjir di Luwu Utara.
Pasca Kebakaran di TPA Antang Makassar, Relawan ACT MRI Sulsel Bagikan Masker
Pasca kebakaran yang melanda TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Tamangapa di Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar, membuat tim relawan ACT MRI Sulsel bersimpatik.
Seperti diketahui kebakaran tersebut terjadi pada Minggu (15/09/2019) sekitar pukul 13.30 wita.
Hal tersebut mendorong relawan ACT MRI menyempatkan berbagi masker kepada warga sekitar dan para pemulung yang masih beraktifitas di lokasi kejadian, Senin (16/9/2019).
SEDANG BERLANGSUNG 4 LINK LIVE STREAMING RCTI TV Online Timnas U16 Indonesia vs Filipina
BREAKING NEWS: Mahasiswa Tutup Jalan Sultan Alauddin Makassar Pakai Truk Kontainer
Bandingkan Spesifikasi Realme 5 dan Realme 5 Pro yang Dirilis 19 September 2019, Segini Harganya?
Dengan tujuan, agar mereka tetap aman dari asap yang dikhawatirkan mengandung zat beracun akibat reaksi kimia dari pembakaran sampah.
Dalam rilis yang diterima Tribun Timur, Senin (16/9/2019) belum diketahui secara pasti penyebabnya.
Namun dugaan masyarakat setempat adalah efek dari begitu teriknya musim kemarau beberapa bulan terakhir.
Dimana suhu panas matahari memantik tumpukan sampah yang mengandung gas.
Sehingga memunculkan percikan api yang terus menjalar ke berbagai tumpukan sampah lainnya.
Sekitar 500 an pemulung beraktivitas dan menggantungkan hidup setiap hari di bukit-bukit sampah tersebut.
TPA ini merupakan terbesar di Kota Makassar sebab mampu menampung minimal 12 ribu ton sampah yang berasal dari berbagai sudut di kota Makassar.
Setidaknya 10 hektar dari total 16,8 hektar lahan tersebut terbakar dan membentuk titik-titik api.
Kepulan asap membumbung hingga kini masih memenuhi langit TPA Tamangapa.
Uniknya, beberapa pemulung tetap beraktivitas seperti biasa. Memilah milih sampah seolah tidak khawatir akan terkena percikan api.
"Mereka sudah biasa pak, bahkan sebenarnya setiap tahun kawasan ini terbakar, namun kali ini yang cukup luas dampaknya," katanya.
SEDANG BERLANGSUNG 4 LINK LIVE STREAMING RCTI TV Online Timnas U16 Indonesia vs Filipina
BREAKING NEWS: Mahasiswa Tutup Jalan Sultan Alauddin Makassar Pakai Truk Kontainer
Bandingkan Spesifikasi Realme 5 dan Realme 5 Pro yang Dirilis 19 September 2019, Segini Harganya?
"Sebagian pemulung justru 'senang' jika terbakar. Sebab biasanya akan muncul logam atau besi ke permukaan sampah yang tentu harganya jauh lebih mahal dari sampah plastik pada umumnya," jelas pak Syamsir, salah seorang warga setempat.
Tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut, namun ada 4 ekor sapi warga sekitar yang mati karena terdampak kebakaran.
Laporan Wartawan Tribun Timur Desi Triana Aswan
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Selama September, 24 Kali Terjadi Kebakaran di Maros
TRIBUN-MAROS.COM, TURIKALE - Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Kabid Damkar) Kabupaten Maros, MJ Roem, mengimbau warga waspada terhadap bahaya kebakaran.
Utamanya saat kemarau seperti sekarang ini, yang melanda sebagian besar wilayah di Maros.
FOTO-FOTO: Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa Sambangi Redaksi Tribun Timur
Alasan Irfan Bachdim yang Unfollow Akun IG Bali United Apa? Buat Bobotoh Ramai Welcome Bandung
FOTO: Jumras Jalani Pemeriksaan di Polrestabes Makassar
Link Siaran Langsung (Live) TV Online RCTI Timnas U16 Indonesia vs Filipina, Akses Disini
Syamsuddin A Hamid Minta Kepsek Tak Terlibat Politik di Pangkep
Hal tersebut disampaikan Roem, saat memimpin pemadaman salah satu rumah yang terbakar, di Lingkungan Pacelle, Kelurahan Raya, Kecamatan Turikale, Maros.
"Kami imbau warga lebih waspada. Jangan biasakan menumpuk sampah, kemudian membakarnya, yang bisa menjalar ke lahan atau rumah," kata MJ Roem, kepada tribun-maros.com.
Apalagi kata dia, suhu di Maros cukup panas beberapa hari terakhir.
Bahkan prediksi BMKG, suhu di Maros mencapai 34 sampai 37 derajat celsius.
Ditambahkan Roem, sejak September tercatat telah terjadi 24 kali kebakaran di Maros.
"Sejak 1-16 September, itu sudah ada 24 kali kebakaran, baik lahan maupun bangunan," ujarnya.
Siang tadi, satu unit rumah semi permanen di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), dilalap api.
Rumah yang terbakar, letaknya di Lingkungan Pacelle, Kelurahan Raya, Kecamatan Turikale.
Rumah tersebut, milik pasangan Dg Budu dan Fatmawati.
Fatmawati mengatakan, ia pertama kali melihat asap dari lantai dua rumahnya.
Diduga kuat, kata dia, kebakaran tersebut karena arus pendek listrik.
"Tiba-tiba muncul asap dari lantai dua. Makanya saya langsung keluar, menyelamatkan diri bersama keluarga," kata Fatmawati, saat ditemui tribun-maros.com di lokasi kebakaran.
Fatmawati menambahkan, api yang membakar cepat membesar, menghanguskan lantai dua rumahnya.
Apalagi lantai dua rumah Fatmawati, berbahan dasar kayu.
Api baru bisa dipadamkan, setelah lima unit armada Damkar dikerahkan.
Termasuk 20 personel, yang dibantu oleh warga sekitar.
Tak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut, namun kerugian ditaksir hingga jutaan rupiah.
Sekadar diketahui, Kelurahan Raya merupakan salah satu dari tujuh kelurahan yang ada di Turikale.
Kelurahan Raya berjarak sekitar 1 km dari pusat kota Maros.
Laporan Wartawan Tribun Timur, @amir_eksepsi
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
FOTO-FOTO: Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa Sambangi Redaksi Tribun Timur
Alasan Irfan Bachdim yang Unfollow Akun IG Bali United Apa? Buat Bobotoh Ramai Welcome Bandung
FOTO: Jumras Jalani Pemeriksaan di Polrestabes Makassar
Link Siaran Langsung (Live) TV Online RCTI Timnas U16 Indonesia vs Filipina, Akses Disini
Syamsuddin A Hamid Minta Kepsek Tak Terlibat Politik di Pangkep