TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jalan Sultan Alauddin, Makassar, macet total, Senin (16/9/2019) sekitar Pukul 19.50 Wita.
Seratusan mahasiswa memblokade jalan penghubung Kota Makassar dan Kabupaten Gowa tersebut.
Baca: Gara-gara BPJS Kesehatan, Besok Mahasiswa Makassar Tutup Jalan Depan Kantor Gubernur Sulsel
Mahasiswa blokade jalan menggunakan truk kontainer yang mereka sandera.
Pengendara pun memilih memutar balik.
Baca: Ricuh Unjukrasa Bubarkan BPJS di Kantor Gubernur Sulsel, 7 Mahasiswa Diamankan Polisi
Blokade jalan dilakukan mahasiswa sebagai aksi susulan usai bentrok dengan polisi di depan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jl Urip Sumohardjo, Makassar, siang harinya.
Bentrok yang mengakibatkan sejumlah mahasiswa ditangkap polisi, bermula dari unjuk rasa depan Kantor Gubernur Sulsel menuntut pembubaran BPJS Kesehatan.
Baca: Minta BPJS Dibubarkan, Ratusan Mahasiswa Blokade Jalan depan Kantor Gubernur Sulsel
Ricuh Unjukrasa Bubarkan BPJS di Kantor Gubernur Sulsel, 7 Mahasiswa Diamankan Polisi
Sedikitnya, tujuh mahasiswa diamankan polisi dalam aksi unjukrasa yang berlansung ricuh di depan kantor Gubernur Sulsel, Senin (16/9/2019) sore.
Ketujuh mahasiswa itu diamankan ke dalam mobil taktis Subdit Dalmas Sat Sabhara Polda Sulsel.
Pertimbangan Baperjakat Maros, Camat Simbang Muhammad Hatta Diganti
Villa Bambapuang Tak Terawat, Begini Reaksi Wabup Enrekang
Banyak Dorongan Suara Perempuan, Aliyah Mustika Ilham Pastikan Maju di Pilwali Makassar
Lima Kadernya Terpilih di DPRD, Ini Pesan Ketua PKB Barru
Unhas Kukuhkan Dua Guru Besar Fakultas Peternakan, Ini Pesan Rektor Prof Dwia
Pantauan di lokasi, selain ketujuh orang itu, beberapa pengunjukrasa juga diamankan tepat di depan gerbang kantor Gubernur Sulsel.
Satu diantaranya terluka akibat diamuk petugas.
Mahasiswa itu, terlihat mengalami pedarahan di bagian wajah dan telinganya.
Namun, hal itu dibantah Kabag Ops Polrestabes Makassar AKBP Anwar Danu.
Menurutnya, dalam unjukrasa ricuh itu, tidak ada korban yang mengalami luka.
"Yang luka tidak ada, baik dari mereka (pengunjukrasa) maupun dari (petugas) tidak ada," ujarnya.
Ia juga belum mengetahui jumlah pasti pengunjukrasa yang diamankan dalam aksi itu.