TRIBUN-TIMUR.COM - Menteri Pertanian ( Mentan ) RI, Andi Amran Sulaiman menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Presiden RI ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie, Rabu (11/9/2019).
Sejak menjalani perawatan intensif, Ahad atau Minggu, 1 September lalu, perhatian banyak pihak tertuju pada kondisi kesehatan pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan tersebut.
Begitu kabar meninggalnya BJ Habibie terdengar, Andi Amran Sulaiman langsung bergegas ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.
Dia tiba di rumah sakit sekitar 15 menit setelah BJ Habibie mengembuskan nafas terakhir.
Mentan Andi Amran Sulaiman adalah menteri pertama yang tiba di kamar perawatan.
Baca: Fakta! Ternyata BJ Habibie dan Gus Dur Wafat Rabu, Soekarno dan Soeharto Wafat Minggu, Cek Tanggal
Dia didampingi dua putra BJ Habibie, Ilham Akbar dan Thareq Kemal Habibie.
Ikut hadir saat itu Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie.
Andi Amran Sulaiman ikut mengangkat, menyaksikan jenazah dimandikan, dan menyalatkan jenazah BJ Habibie di ruang Intensive Care Unit (ICU).
Dia ikut larut dalam kesedihan mengingat sosok BJ Habibie yang begitu dekat.
“Sebagai sesama putra Sulsel kami memiliki ikatan emosional yang begitu kuat. Sudah 15 tahun saya berinteraksi begitu dekat dengan keluarga ini. Dua putra almarhum sudah seperti saudara sendiri,” ujarnya.
Andi Amran Sulaiman mengaku sangat kehilangan.
BJ Habibie merupakan sosok panutan sekaligus guru besar bagi bangsa Indonesia.
Selain itu, BJ Habibie telah memperjuangkan modernisasi pembangunan.
“Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Saya menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya bapak bangsa yang sangat mencintai Indonesia. Kepergian beliau meninggalkan kesedihan bagi saya dan seluruh rakyat Indonesia," ujar Andi Amran Sulaiman.
Di mata Andi Amran Sulaiman, sosok BJ Habibie adalah tokoh bangsa yang sudah berjasa besar karena telah mengharumkan nama bangsa di mata internasional.