Academic Busines Social Foundation Luwu Timur Luncurkan Sekolah Rumah Pelangi, Ini Fokusnya
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Academic Busines Social (ABS) Foundation Luwu Timur membangun Sekolah Rumah Pelangi (SRP) di Jl Tambang C, Desa Wonorejo, Kecamatan Mangkutana, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Direktur SRP, Umi Fathonah mengatakan program ABS Foundation meliputi pendidikan, bisnis, dan sosial.
"ABS diharapkan menjadi lembaga bermutu dan berkualitas dengan dukungan masyarakat khususnya Pemerintah Kabupaten Luwu Timur," kata Umi kepada TribunLutim.com, Rabu (11/9/2019).
Baca: Wotu Jadi Tuan Rumah Ramah Tamah Raja Sultan se-Nusantara, Ini Kata Bupati Luwu Timur
Baca: 130 Polisi Bakal Jaga Raja dan Sultan di Luwu Timur
Baca: Gunung Verbeek Luwu Timur Terbakar, Api Terlihat Jelas dari Pemukiman Warga
Kepala Akademik SRP Mismar mengatakan dibentuknya SRP untuk memberikan pendidikan life skill dan menumbuhkembangkan sistem pendidikan.
Dimana berbasis Multiple Intelligence Research (MIR) karena untuk mengatasi era milenial agar berkompeten.
"Maka salah satu kecerdasan anak yg perlu di genjot yaitu life skill dan SRP mampu mewujudkan itu," tutur Mismar.
"Anak-anak kita setiap hari tambah hebat dan setiap hari menunjukkan perkembangan otak yang baik," imbuhnya.
SRP dilaunching Asisten Hukum dan Pemerintahan Luwu Timur, Budiman di Gedung SRP pada Kamis 5 September 2019.
Hadir Anggota DPRD, Andi Surono Saad, tokoh pendidikan, tokoh masyarakat, tokoh agama dan orang tua siswa-siswi SRP.
Budiman mengatakan pengembangan sekolah dibutuhkan dukungan dari seluruh lapisan elemen yang peduli terhadap pengembangan sumber daya manusia.
"Jika pendidikan usia dini ini betul-betul dikelola dengan baik, pasti akan bisa melahirkan generasi yang unggul di kemudian hari," katanya.
Wotu Jadi Tuan Rumah Ramah Tamah Raja Sultan se-Nusantara
Bupati Luwu Timur, Thorig Husler bersyukur Kecamatan Wotu menjadi tuan rumah ramah tamah raja dan sultan se-nusantara rangkaian Festival Keraton Nusantara (FKN) ke XIII.
Ramah tama akan digelar di SalassaE (baruga), Dusun Benteng, Desa Lampenai, Kecamatan Wotu, Luwu Timur pada 12 September 2019. Terdapat sumur tua di lokasi ini.
Kedatuan Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditunjuk menjadi tuan FKN ke XIII. Kegiatan berlangsung pada 6-12 September 2019.
Baca: Amankan Acara Maccera Tasi, Polres Luwu Turunkan 150 Personel, Rangkaian FKN
Baca: Rangkaian FKN, Puluhan Pelajar SMP Sambut Tamu Maccera Tasi di Luwu
Baca: VIDEO: Yuk Intip Kirab Kerajaan se-Nusantara Ramaikan Festival Keraton Nusantara di Palopo
Husler berharap FKN dapat memberikan pengalaman individual bagi pewaris untuk menjunjung tinggi nilai adat di masyararakat.
"Saya juga bersyukur Luwu Timur mendapat kehormatan menjadi pusat ramah tamah para raja dan sultan se nusantara," kata Husler kepada TribunLutim.com, Selasa (10/9/2019).
Raja dan sultan akan disuguhkan pementasan karya sastra I Lagaligo pulang kampung di Lapangan Gaswo Wotu, Desa Lampenai.
Kegiatan ini dijadwalkan dihadiri lebih ratusan raja dan sultan dari berbagai kerajaan dan kesultanan dalam dan luar negeri.
Senin (9/9/2019), FKN ke XIII Tana Luwu sudah dibuka Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah di Lapangan Pancasila, Kota Palopo.
Hadir Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur, Thorig Husler dan Irwan Bachri Syam, Sekda Bahri Suli dan sejumlah kepala OPD pemkab.
Polres Luwu Turunkan 150 Personel Pengamanan Maccera Tasi
Sebanyak 150 personel Kepolisian Resor Luwu pengamanan acara Maccera Tasi di Pelabuhan Ulo-ulo, Desa Belopa, Kecamatan Belopa, Luwu, Selasa (10/9/2019).
Hal tersebut diutarakan Kabag Ops Polres Luwu, Kompol Samurai Anata, saat pengamanan di lokasi acara.
Dia menuturkan pengaman tamu Maccera Tasi ini dikawal saat masuk di perbatasan Luwu-Palopo di Kecamatan Bua.
Baca: Rangkaian FKN, Puluhan Pelajar SMP Sambut Tamu Maccera Tasi di Luwu
Baca: Kirab FKN, Hindari Jalan Ini di Kota Palopo
Baca: Festival Keraton Nusantara XIII di Palopo Resmi Dibuka
"Kemarin Polres Luwu juga backup kegiatan Festival Keraton Nusantara XIII di Palopo satu pleton," ujarnya
Satu pleton ini berjumlah 30 hingga 50 personel.
"Untuk hari ini kita gabung satu SSK (Satuan Setingkat Kompi) atau tiga pleton, bergabung dengan jajaran Polsek," tuturnya.
Maccera tasi ini rangkaian kegiatan Festival Keraton Nusantara XIII di Kedatuan Luwu, Kota Palopo.
Acara sudah dimulai pada 6 September yakni Mallekke Wae (Mengambil Air) di istana kedatuan.
Dan hari ini merupakan kegiatan inti (mata gau'). Dimana rombongan Datu Luwu bersama para raja dan ratu menuju Belopa.
Para tamu menyaksikan kegiatan di lokasi acara di Pelabuhan Ulo-ulo.
Dalam prosesi, Datu Luwu bersama 13 dewan adat menaiki pincara (perahu) di Pelabuhan Tadette, di Desa Senga Selatan menuju ance (menara upacara) di Pelabuhan Ulo,ulo.
Sebelum ke tenda para tamu, pincara datu bersama 13 dewan adat mengelilingi ance sebanyak tiga kali.
Kemudian azan dikumandangkan dari empat penjuru mata angin.
Barulah Datu Luwu menuju tenda acara bergabung dengan para raja dan ratu, disambut dengan cara adat.
Disambut Pelajar
Puluhan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat menyambut tamu acara Maccera Tasi (pesta laut).
Maccera Tasi ini berlangsung di Pelabuhan Ulo-ulo, Desa Belopa, Kecamatan Belopa, Selasa (10/9/2019).
Para pelajar ini berjejer di sepanjang jalan menuju pelabuhan.
Mereka juga memegang bendera mini untuk dikibarkan saat tamu melewati.
Baca: Polres Luwu Ciduk Pengedar Narkoba di SPBU Seppong
Baca: Dua Perwira Polres Luwu Dimutasi, Ini Penggantinya
Baca: Jual 10 Saset Sabu, Aspar Warga Luwu Diringkus di Palopo
Sekedar diketahui, aara maccera tasi ini rangkaian kegiatan Festival Keraton Nusantara XIII di Kedatuan Luwu.
Sesuai jadwal maccera tasi sudah dimulai pada 6 September yakni Mallekke Wae (Mengambil Air) di istana Datu Luwu.
Dan hari ini merupakan kegiatan inti (mata gau') rombongan Datu Luwu dan Sultan menuju Belopa.
Rombongan FKN menyaksikan kegiatan di lokasi acara di Pelabuhan Ulo-ulo.
Dalam prosesi, Datu Luwu bersama 13 dewan adat menaiki pincara (perahu) di Pelabuhan Tadette, di Desa Senga Selatan.
Pincara datu menuju ance (menara upacara) dan mengelilingi sebanyak tiga kali.
Kemudian datu kembali ke tenda acara bersama raja dan ratu.
Laporan Wartawan TribunLutim.com, vanbo19