Oleh itu, ia meminta agar perjuangan menyelamatkan negara ini tidak terputus.
"Dan saya sekali lagi berharap tolonglah lanjutkan estafet ini, saya ini ada satu tanda (logo) pernah luka-luka di pertempuran hampir mati untuk sekarang kamu hidup, tolong lanjutkan supaya kalian ini membawa estafet ke bangsa seluruh," jelasnya.
Berdasarkan informasi yang beredar, pertemuan Hendropriyono-Prabowo akan berlangsung di kawasan Senayan, Jakarta Selatan pada pukul 19.00 WIB.
Diketahui, Hendropriyono memiliki karier cemerlang di TNI.
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat memberikan keterangan pers didampingi badan pemenangan nasional dikediamannya di kawasan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (8/5/2019). (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)
Ia merupakan prajurit jebolan Kopassus.
Karier militernya diawali sebagai Komandan Peleton dengan pangkat Letnan Dua Infanteri di Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) yang kini bernama Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.
Ia kemudian menjadi Komandan Detasemen Tempur Para-Komando, Asisten Intelijen Komando Daerah Militer Jakarta Raya/Kodam Jaya (1986).
Hendropriyono kini dikenal sebagai tokoh intelijen di Tanah Air.
Sementara Prabowo Subianto juga punya pengalaman banyak di tanah Papua.
Prabowo merupakan salah satu prajurit jebolan Kopassus yang pernah memimpin operasi militer di Papua.
Operasi militer itu merupakan pembebasan sandera dari tangan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Mapenduma, Papua.
Kisah 3 Siswa SMK Dikira Magang Ternyata Dijual Calo Jadi ABK Hilang 9 Tahun, Guru & Kepsek Bebas
Hotman Paris Ungkap Alasan Tak Tahan Nikita Mirzani saat Ngamuk ke Elza Syarief, Soal Pornografi
Inilah Aturan Baru Bagasi Penumpang Garuda, Sriwijaya Air, Citilink, Batik Air, Lion Air, & Air Asia
Najwa Shihab Sebut Kesan Tutupi Rusuh Papua, Balasan Wiranto Menteri Jokowi Menohok di Mata Najwa
Pada 9 Mei 1996, Kopassus yang dipimpin Prabowo menggelar operasi menyelamatkan 11 sandera Tim Ekspedisi Lorentz 1995.
Selama 130 hari sejak 8 Januari 1996, mereka disandera kelompok OPM.
Aksi penyanderaan itu menjadi alasan OPM untuk menuntut kemerdekaan dari Indonesia.
Kopassus turun tangan memburu OPM ke Mapenduma.