Kisah Asmara Najwa Shihab dan Suami Terungkap di Media, Sumber Uang Menantu Quraish Shihab hingga Urusan di Kasur
Inilah pekerjaan Ibrahim Assegaf jarang diketahui orang
TRIBUN-TIMUR.COM - Seiring semakin terkenalnya Najwa Shihab di dunia entertainment Indonesia, keluarganya tidak luput dari perhatian.
Sosok presenter yang dikenal tegas dan cerdas itu diketahui menikah di usia muda.
Makanya di usia yang cukup muda, dirinya sudah punya anak remaja berumur 17 tahun.
Kagetnya Suami Lihat Perlakuan Istri ke Anak Terekam CCTV di Rumah, Curhatan Viral di Facebook
KRONOLOGI Mahasiswi Bunuh Anak Pakai Celana Dalam, Simpan Bayi di dalam Ember Toilet
Bandingkan Gaya Modis Veronica Tan dan Puput Nastiti Devi, Tampilan Istri Ahok Masih Jadi Pengawal
Putri Quraish Shihab ini terlihat jarang berbicara tentang kehidupan rumah tangganya.
Siapa sangka suaminya Ibrahim Assegaf punya pekerjaan dan sumber penghasilan yang tak kalah keren loh
Awalnya dirinya sempat menggeluti dunia media, kini sudah pindah ke bidang pengacara (Lawyering).
Hal tersebut diungkapkan Najwa Shihab saat diwawancarai Alvin Adam di Channel YouTube Alvin and Friends.
(TRIBUNTIMUR/RASNIGANI)
Ungkap Urusan Ranjang
Namun dilansir dari YouTube channel Trans7 Official saat menjadi bintang tamu program Hitam Putih awal tahun 2018, Nana justru blak-blakan membcarakan kisah cintanya.
Hal ini bermula dari hadirnya sang suami, Ibrahim Assegaf di panggung Hitam Putih.
Beda usia 6 tahun, kisah cinta Nana dan Ibrahim ternyata cukup unik.
Sama-sama menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia, keduanya ternyata bertemu di kampus.
Saat itu Nana menjadi mahasiswa baru, sedangkan Ibrahim baru mau menyelesaikan kuliahnya.
"Ketemu di kampus karena Nana kebetulan ikut pertukaran pelajar, keluarga kita juga sama-sama kenal dan saya baru pulang magang dari Amerika terus orang tua saya suruh ketemu Nana," kata Ibrahim pada Deddy Corbuzier.
Kagetnya Suami Lihat Perlakuan Istri ke Anak Terekam CCTV di Rumah, Curhatan Viral di Facebook
KRONOLOGI Mahasiswi Bunuh Anak Pakai Celana Dalam, Simpan Bayi di dalam Ember Toilet
Bandingkan Gaya Modis Veronica Tan dan Puput Nastiti Devi, Tampilan Istri Ahok Masih Jadi Pengawal
Sejak pertemuan itulah akhirnya Nana dan Ibrahim makin klop dan merasa cocok.
Tak hanya itu, menurut Ibrahim yang membuat dirinya lulus kuliah justru adalah Nana.
"Karena diancem sama bapaknya, 'kalau kamu serius mau kawin kamu harus lulus dulu'," kata Ibrahim menirukan perkataan ayah Nana.
Dan karena ancaman itulah Ibrahim berhasil lulus kuliah dan menikahi Najwa Shihab.
Menikah sejak tahun 1997, presenter cantik berusia 41 tahun ini telah dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Izzat Ibrahim, dan Namia yang telah meninggal 4 jam pasca dilahirkan.
Melansir Dari YouTube Trans7 Official, dalam program Hitam Putih awal tahun 2018, untuk pertama kalinya Ibrahim bersedia diundang sebagai bintang tamu di acara televisi seperti diwartakan dalam NOVA.id edisi Jumat, 12 September 2018.
Dalam acara yang dipandu Deddy Corbuzier ini, mereka pun akhirnya membahas kehidupan Najwa Shihab di balik layar kaca.
Tanpa basa-basi, Deddy langsung bertanya pada Ibrahim mengenai sosok Najwa sebagai istrinya.
Blak-blakan, suami yang menikahi Najwa sejak tahun 1997 ini pun membongkar segala kelakuan Najwa di rumah.
"Kalau di rumah santai, ramah, banyak ketawa. Tapi kadang saya sering ditanya apa saya sering dimarahin terus dicecar terus, tapi sebenarnya sama sekali tidak," jawab Ibrahim.
Menimpali jawaban sang suami, Najwa pun langsung berkomentar.
"Orang tuh suka melihat seminggu sekali Najwa berhadapan dengan politisi nih pasti Najwa setiap hari begini nih, padahal kalau di layar kaca saya melakukan tugas sebagaimana pekerjaan saya, tapi sebagai ibu dan istri di rumah ya saya santai," kata Najwa.
Tak hanya itu, Ibrahim juga membongkar rahasia bahwa sebenarnya Najwa tak bisa masak, dan justru ia lah yang lebih jago masak dari pada sang istri.
Dan siapa sangka perbincangan mereka pun sampai membahas urusan ranjang loh.
"Pertanyaan seputar ranjang, apakah Najwa Shihab itu ngorok?" tanya Deddy.
Kagetnya Suami Lihat Perlakuan Istri ke Anak Terekam CCTV di Rumah, Curhatan Viral di Facebook
KRONOLOGI Mahasiswi Bunuh Anak Pakai Celana Dalam, Simpan Bayi di dalam Ember Toilet
Bandingkan Gaya Modis Veronica Tan dan Puput Nastiti Devi, Tampilan Istri Ahok Masih Jadi Pengawal
Tanpa pikir panjang Ibrahim pun menjawab, "Lebih kenceng saya, soalnya saya gak pernah komplain dan dia yang sering komplain."
Jawaban pria yang berprofesi sebagai lawyer ini pun langsung mengundang tawa seisi studio.
Terakhir, Ibrahim mengungkap jika Najwa adalah sosok yang relatif penyabar, sangat perhatian serta bisa membagi waktu antara kesibukannya dengan waktu untuk keluarganya.
Dan momen kebersamaan mereka berdua ini membuktikan jika seorang Najwa Shihab tak hanya sukses menjadi pembawa acara ternama, namun juga sukses menjadi istri dan ibu di dalam keluarganya.(*)
Mata Najwa, Reaksi Najwa Shihab Dengar Pernyataan Gubernur Papua Sampai Ulangi Ucapan Lukas Enembe
Program Talkshow Mata Najwa yang diasuh Najwa Shihab Rabu (21/8/2019) tadi malam membahas tentang Papua.
Sejumlah narasumber kompeten dihadirkan.
Gubernur Papua Lukas Enembe turut buka suara soal kerusuhan yang terjadi di wilayahnya.
Kagetnya Suami Lihat Perlakuan Istri ke Anak Terekam CCTV di Rumah, Curhatan Viral di Facebook
KRONOLOGI Mahasiswi Bunuh Anak Pakai Celana Dalam, Simpan Bayi di dalam Ember Toilet
Bandingkan Gaya Modis Veronica Tan dan Puput Nastiti Devi, Tampilan Istri Ahok Masih Jadi Pengawal
Tercatat ada beberapa kerusuhan terjadi di wilayah Papua seperti di kawasan Timika, Manokwari dan Sorong.
Kendati demikian, kerusuhan tersebut telah teratasi saat ini.
Menanggapi adanya peristiwa tersebut, Gubernur Papua Lukas Enembe menuturkan kekecewaannya terhadap sikap masyarakat di luar Papua saat hadir di acara Mata Najwa.
Hal tersebut bermula ketika Najwa Shihab sebagai pembawa acara Mata Najwa meminta Gubernur Papua Lukas Enembe berkomentar soal permintaan maaf yang dilontarkan Gubernur Jawa Timur Khofifah.
"Pak Gubernur ada komentar mengenai permintaan maaf Ibu Khofifah dan pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan 'emosi boleh tetapi lebih baik saling memaafkan', apa lagi yang seharusnya bisa dilakukan?" tanya Najwa Shihab dilansir TribunJakarta.com pada Kamis (22/8).
Gubernur Papua lantas menuturkan, perbuatan mengenai rasisme sebenarnya dibenci oleh seluruh dunia.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa masyarakat Indonesia selama 74 tahun merdeka namun sikap terhadap masyarakat Papua belum berubah.
Perlakuan masyarakat di luar Papua itu, menurut Gubernur Papua sama seperti apa yang terjadi di masa lalu.
"Ini sama seperti era kolonial. Apa bedanya?," ungkap Lukas Enembe.
"Jadi karena kerap kali terjadi, ini pemicunya membuat yang lain terungkap?" tanya Najwa Shihab.
"Ini pemicu utamanya yang terjadi di Papua. Jadi saya pikir sudah 74 tahun merdeka, NKRI kita jaga, Bhineka Tunggal Ika dijaga. Dari Sambang - Merauke juga harus dijaga," jelas Lukas Enembe.
Kagetnya Suami Lihat Perlakuan Istri ke Anak Terekam CCTV di Rumah, Curhatan Viral di Facebook
KRONOLOGI Mahasiswi Bunuh Anak Pakai Celana Dalam, Simpan Bayi di dalam Ember Toilet
Bandingkan Gaya Modis Veronica Tan dan Puput Nastiti Devi, Tampilan Istri Ahok Masih Jadi Pengawal
Bahkan, Lukas Enembe menyatakan, penduduk di Papua sebenarnya merupakan multietnis.
Kendati demikian, Lukas Enembe menilai masyarakat Papua belum di-Indonesiakan secara baik.
"74 tahun merdeka, orang Papua masih juga belum di-Indonesiakan secara baik," ucap Lukas Enembe.
Mendengar pernyataan Gubernur Papua Lukas Enembe, pembawa acara Mata Najwa, Najwa Shihab tersentak.
Lantas Najwa Shihab kembali mengulang apa yang dikatakan oleh Gubenur Papua Lukas Enembe dan menanyakan maksudnya.
"Belum di-Indonesiakan secara baik, apa maksudnya? Apa yang harus dilakukan untuk meng-Indonesiakan seseorang?" tanya Najwa Shihab.
"Sampai hari ini dalam pengertian, masyarakat Papua belum menerima rasa ke-Indonesiaan mereka. Persoalan di Papua itu cukup rumit," papar Lukas Enembe.
Simak video berikut:
Jokowi Tegaskan Akan Fokus Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat
Presiden Joko Widodo menegaskan, Provinsi Papua dan Papua Barat akan menjadi proritas untuk lebih diperhatikan di masa pemerintahannya.
Presiden mengatakan hal itu dalam wawancara bersama Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas, Budiman Tanuredjo, yang disiarkan Kompas TV dalam program Satu Meja, Rabu (21/8/2019) malam.
Menurut Jokowi, pembangunan di era pemerintahannya, tak lagi Jawa-sentris, tetapi merata di seluruh Indonesia.
Kepala Negara mengistilahkannya dengan "Indonesia-sentris"
Semua provinsi, kata mantan gubernur DKI Jakarta ini, memiliki hak yang sama untuk menikmati pembangunan.
"Baik di bidang infrastruktur, bidang kesehatan, dan bidang lain.
Saya melihat Papua (dan Papua Barat) memang perlu lebih diperhatikan," ujar Jokowi.
Pemerintah, kata Jokowi, ingin mendahulukan pembangunan Papua dan Papua Barat di segala bidang.
"Karena ya memang ketertinggalan yang ada ini harus kita kejar," tutur Presiden.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengaku, Papua dan Papua Barat adalah termasuk provinsi yang paling banyak dia kunjungi.
Termasuk menengok daerah yang dahulu tak pernah tersentuh.
Misalnya, Kabupaten Nduga. Jokowi mengatakan sudah dua kali melakukan kunjungan kerja ke kabupaten tersebut.
"Kalau boleh saya infomasikan, saat itu tidak diperbolehkan oleh Panglima TNI dan Kapolri karena urusan keamanan," ujar Jokowi.
"Tetapi saya sampaikan karena Nduga itu masuk dalam wilayah NKRI, sehingga saya perlu tahu kondisinya seperti apa, keadaannya," tutur Jokowi.
Jokowi menegaskan, Papua dan Papua Barat akan terus menjadi perhatiannya.
Bukan hanya akan dibangun secara fisik, namun pemerintah akan merangkul masyarakat di provinsi paling timur itu dengan pendekatan kesejahteraan.
"Karena itulah yang kita lakukan. Pendekatan kesejahteraan bukan yang lain-lainya," tukas Jokowi.
Itu karena di provinsi tersebut terjadi kerusuhan yang pecah di sejumlah daerah.
Kericuhan terjadi di Manokwari dan Sorong pada Senin (20/9/2019 dan Fakfak serta Timika, Rabu (21/9/2019).
Kerusuhan tersebut buntut dari aksi unjuk rasa masyarakat yang memprotes tindakan persekusi dan penangkapan mahasiswa asal Papua di Surabaya.
Di Manokwari, massa membakar gedung DPRD dan memblokade sejumlah ruas jalan.
Sementara di Fakfak, massa melempar gedung DPRD setempat dengan batu dan benda lainnya
Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
1