Oleh karena itu, massa melampiaskan kekecewaan dengan melakukan perusakan dan pembakaran.
Baca: Ngabalin Menangis di Acara Kompas TV, Ternyata ini Penyebabnya
Baca: Rocky Gerung Sebut MK Penjaga Akal Sehat, Ngabalin: Rocky Terlalu Bergaul dengan Ijtima
Baca: Legislator Hanura Pertanyakan Utang Dinas PU Makassar Senilai Rp 19 Miliar
Pembakaran itu, kata dia, menyasar bagian belakang kantor MRP yang kemudian merembet hingga bagian gedung tersebut.
"Karena kosong, mungkin massa kecewa, makanya dia melakukan perusakan, pembakaran, di belakang (kantor) terus merembet (ke Gedung MRP)," ucapnya.
Lebih lanjut, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menduga pola aksi massa di Jayapura serupa dengan aksi massa di Deiyai, Papua, yang juga berujung rusuh sehari sebelumnya.
Kemiripan itu diduga terlihat dari adanya massa perusuh yang membaur dan menyusup di antara massa yang berunjuk rasa damai.
Namun, Dedi Prasetyo menegaskan pihaknya enggan mengambil kesimpulan secara cepat dan lebih memilih mendalami serta mencari fakta secara objektif terlebih dahulu.
"Polanya memang hampir mirip ya (dengan Deiyai), tetapi ini kita tidak boleh mengambil kesimpulan yang cepat."
"Nanti aparat setempat setelah melakukan evaluasi malam hari ini (kemarin), nanti akan mencari fakta-fakta secara objektif," paparnya.
Lapas Abepura Dirusak
Kerusuhan di Jayapura, Papua pada Kamis (29/8/2019), ternyata turut berdampak pada Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Abepura.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, lapas tersebut diduga turut dirusak massa dalam unjuk rasa yang berujung kerusuhan.
Ia mengatakan, pihaknya akan mendalami informasi tersebut lebih lanjut.
Ia mengaku belum mendapat informasi terbaru terkait kondisi lapas itu.
"Untuk pembobolan dan perusakan Lapas Abepura, masih belum dapat update terbaru."
"Apakah ada warga binaan melarikan diri atau rusak di dalam saja, ini masih akan kami dalami dulu," tuturnya.