Najwa Shihab

Mata Najwa, Reaksi Najwa Shihab Dengar Pernyataan Gubernur Papua Sampai Ulangi Ucapan Lukas Enembe

Editor: Mansur AM
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mata Najwa, Reaksi Najwa Shihab Dengar Pernyataan Gubernur Papua Sampai Ulangi Ucapan Lukas Enembe

Mata Najwa, Reaksi Najwa Shihab

Dengar Pernyataan Gubernur Papua

Sampai Ulangi Ucapan Lukas Enembe

TRIBUN-TIMRU.COM - Program Talkshow Mata Najwa yang diasuh Najwa Shihab Rabu (21/8/2019) tadi malam membahas tentang Papua.

Sejumlah narasumber kompeten dihadirkan.

Gubernur Papua Lukas Enembe turut buka suara soal kerusuhan yang terjadi di wilayahnya.

Apa Maksudnya? Gubernur Kaltim Sebut-sebut Nama Hashim Adik Prabowo di Wacana Pemindahan Ibu Kota

Ustadz Abdul Somad: Apakah Perlu Saya Meminta Maaf? Tak Mungkin Saya Tanya Satu Satu, Matikan HP

BREAKING NEWS : PRADA DP Menangis Dihukum Penjara Seumur Hidup dan Dipecat dari Satuan TNI

Tercatat ada beberapa kerusuhan terjadi di wilayah Papua seperti di kawasan Timika, Manokwari dan Sorong.

Kendati demikian, kerusuhan tersebut telah teratasi saat ini.

Menanggapi adanya peristiwa tersebut, Gubernur Papua Lukas Enembe menuturkan kekecewaannya terhadap sikap masyarakat di luar Papua saat hadir di acara Mata Najwa.

Hal tersebut bermula ketika Najwa Shihab sebagai pembawa acara Mata Najwa meminta Gubernur Papua Lukas Enembe berkomentar soal permintaan maaf yang dilontarkan Gubernur Jawa Timur Khofifah.

"Pak Gubernur ada komentar mengenai permintaan maaf Ibu Khofifah dan pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan 'emosi boleh tetapi lebih baik saling memaafkan', apa lagi yang seharusnya bisa dilakukan?" tanya Najwa Shihab dilansir TribunJakarta.com pada Kamis (22/8).

Gubernur Papua lantas menuturkan, perbuatan mengenai rasisme sebenarnya dibenci oleh seluruh dunia.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa masyarakat Indonesia selama 74 tahun merdeka namun sikap terhadap masyarakat Papua belum berubah.

Perlakuan masyarakat di luar Papua itu, menurut Gubernur Papua sama seperti apa yang terjadi di masa lalu.

"Ini sama seperti era kolonial. Apa bedanya?," ungkap Lukas Enembe.

Halaman
1234

Berita Terkini