Baca tanpa iklan
Pelatih asal Argentina itu harus menanggalkan jabatannya karena dinilai gagal membawa Bhayangkara FC meraih kesuksesan di Liga 1 2019.
Manajemen Bhayangkara FC mengumumkan keputusan mengakhiri kerja sama dengan Angel Alfredo Vera pada hari ini.
Bhayangkara FC tidak akan didampingi pelatih kepala mereka saat melakoni laga pekan ke-14 Liga 1 2019 kontra Perseru Badak Lampung FC, Jumat (16/8/2019).
”Kami berterima kasih atas dedikasi yang sudah diberikan pelatih Alfredo Vera selama menjabat sebagai pelatih kepala tim senior Bhayangkara FC,” kata COO sekaligus Manajer Bhayangkara FC, AKBP Sumardji SH.
”Kami mendoakan yang terbaik bagi karier beliau selanjutnya,” tutur dia menambahkan. Alfredo Vera adalah pelatih kedelapan yang menjadi korban keganasan Liga 1 Indonesia musim ini.
Baca: Rizky Pora Dicoret Timnas Gegara Pukul Pemain PSM, Ini Komen Kapten Barito Putera Dibalas Bayu Gatra
Baca: Pukul Pemain PSM, Rizky Pora Dicoret Simon McMenemy! Bek PSM Bukan ke Persija, Tapi Pilih Klub Ini?
Pelatih 46 tahun itu harus meninggalkan kursi pelatih setelah menukangi Bhayangkara FC sejak Februari 2019.
Alfredo Vera dipecat karena gagal membawa Bhayangkara FC menempati posisi lima besar di klasemen Liga 1 2019.
”Dalam kontrak kerja sama dengan kami, pelatih Alfredo Vera ditargetkan membawa Bhayangkara FC berada di posisi 5 besar klasemen saat akhir putaran pertama,” kata Sumardji.
Syaiful Indra Cahya
Sementara itu, Syaiful Indra Cahya secara resmi berpisah Semen Padang FC dan menghaturkan permintaan maaf pada seluruh pendukung Kabau Sirah.
Kabar perginya Syaiful Indra Cahya dari Semen Padang FC sontak membuat kaget banyak pihak.
Saat sesi latihan jelang menghadapi PSIS, Syaiful Indra Cahya pun pamit dan bersalaman dengan pemain dan official Semen Padang FC.
Pemain belakang Semen Padang FC ini bersalaman dengan seluruh pemain dan menajemennya.
"Saya minta maaf jika ada salah selama di Padang," katanya, Selasa (13/8/2019).
Ia mengatakan bahwa sejak kedatangannya di tim Semen Padang FC dan ditugaskan memperkuat Kabau Sirah, dirinya menganggap semuanya sebagai keluarga.