TRIBUNBARRU. COM, BARRU - Briptu Hedar, menjadi korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Polisi kelahiran Barru, 17 Juli 1995 yang tugas di Polda Papua itu, sempat diculik oleh KKB Papua sebelum ditembak.
Briptu Hedar lalu ditemukan gugur di kampung Mudiok, Kabupaten Puncak, Papua, Senin (12/8/2019).
Ayah Briptu Hedar, Kaharuddin (49), mengaku syok saat pertama kali mengetahui kabar tentang tewasnya anak pertamanya.
Menurut Kaharuddin, ia pertama kali menerima informasi dari Polres Serui, Papua.
Rekomendasi Hak Angket Gubernur Dipastikan Tak Jauh dari Fakta Persidangan
TRIBUNWIKI: Ini Enam Kelompok Bermain di Kecamatan Ujung Tanah Makassar
KPU Sulsel Tetapkan Perolehan Kursi DPRD Provinsi, Ini Kata Bawaslu
Bertambah Lagi PTN Terima Maba Jalur Bebas Tes Ketua OSIS, Setelah Unhas, Kini UNM, PTN Berikutnya?
"Istri saya yang ditelpon sama Polres Serui sekitar pukul 15.00 Wita kemarin. Awalnya dikasih tau bahwa anak kami disandera,"
Lalu dua jam kemudian, diinformasikan kembali jika Briptu Hedar ditembak dan meninggal ditempat.
"Disitu kami keluarga sangat syok mendengar kabar itu," kata Kaharuddin kepada TribunBarru.com, saat ditemui rumah duka di Siawung Barru, Selasa (13/8/2019).
Briptu Hedar adalah putra pertama dari tiga bersaudara.
Adik pertama bernama Nurfadhilah, dan yang bungsu yakni Danu Wijaya.
Menurut sang ayah, putra pertamanya dan ibu Briptu Hedar selama ini tinggal di Papua.
Namun, lokasi tempat tinggal berjauhan.
Kaharuddin bersama istrinya, Nurhaedah beralamat di Serui, sedangkan Briptu Hedar di Puncak Jaya.
"Waktu Hedar masih usia lima tahun kami sudah bawa ke Papua. Tapi begitu sudah lulus polisi kami sudah beda tempat tinggal," urainya.
Kaharuddin juga mengaku tak tak menyangka dengan kabar tewasnya putra sulungnya, Briptu Hedar.