Fakta-fakta Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar Tak Berdaya di Hadapan Bandar Narkoba dan 20 Anggotanya
TRIBUN-TIMUR.COM - Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, Kamis (8/8/2019) sore.
Hal ini karena bandar Narkoba, melakukan pengeroyokan kepada AKP Ginanjar hingga alami luka-luka dan terpaksa harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Kasat Narkoba Polrestabes Medan AKBP Raphael Sandy Cahya Priambodo menjelaskan bahwa sebelum penganiayaan terjadi, pada Selasa (6/8/2019).
Polsek Patumbak mendapat info dan pengaduan soal maraknya peredaran Narkoba di Jalan Karya Marindal I Gang Rukun.
Mendapat adanya laporan masyarakat, polisi kemudian melakukan penyelidikan pada Kamis (8/8/2019) sekitar pukul 17.00 WIB.
Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar dan Kanit Reskrim Iptu Budiman Simanjuntak beserta jajaran melakukan gerebek kampung Narkoba (GKN) di wilayah yang dimaksud (Jalan Karya Marindal I).
Dalam GKN itu, polisi berhasil mengamankan 3 pengedar Narkoba, di antaranya berinisial U (49), K (30) dan S (29).
Baca: Ramalan Zodiak Senin 12 Agustus: Sagitarius Jadi Pusat Perhatian, Gemini Pikirkan Pasangan Hidup
Baca: Iduladha, Pemuda Luwu Tewas Dikeroyok, Keluarganya Penuhi Mapolsek Bajo
Dari tangan tersangka berinisial U petugas menyita barang bukti 2 plastik kecil berisi sabu, kaleng bekas rokok berisi ratusan plastik klip berukuran sedang dan kecil serta uang sebesar Rp 150 ribu hasil dari menjual barang haram tersebut.
Sedangkan dari tersangka berinisial K, diamankan 2 paket kecil sabu, belasan plastik klip berukuran sedang dan kecil dan uang sebesar Rp 200 ribu hasil penjualan narkoba.
Terakhir, dari tersangka berinisial S (29) diamankan barang bukti 1 plastik berukuran sedang berisi sabu dan 15 plastik kecil berukuran kecil.
Setelah diamankan, ketiga tersangka diinterogasi oleh petugas dan didapatkan nama bandar narkoba kelas kakapnya.
"Mereka (ketiga tersangka) mengaku bahwa sabu yang dijual berasal dari bandar narkoba berinisial A," kata Raphael, Sabtu (10/8/2019).
Mendapat informasi itu, AKP Ginanjar beserta anggota lantas melakukan pengembangan dan mencari rumah bandar besar berinisial A di kediamannya Jalan Marindal I Pasar IV Gang Keluarga, Kecamatan Patumbak.
Polisi melihat tersangka A sedang duduk di depan rumah, seperti menunggu pembeli sabu datang.
Mengetahui petugas akan melakukan penyergapan, tersangka A berusaha melarikan diri dengan cara kabur menuju jalan besar.
Petugas yang tidak ingin buruannya kabur begitu saja, kemudian melakukan pengejaran terhadap tersangka.
Baca: Lokakarya Kurikulum Era Industri 4.0 Unimerz Dihadiri Ratusan Peserta
Baca: Daftar Artis Rayakan Iduladha di Penjara, Kasus Asusila hingga Narkoba, Jefri Nichol hingga Nunung
Baca: Jaga Pasokan Listrik Selama Iduladha, PLN Siaga 1.857 Personel
Sesampainya di jalan besar, ternyata tersangka tidak sendirian.
Ia dan sekitar 20 orang rekannya lantas melakukan pengeroyokan terhadap AKP Ginanjar dan anggota Polsek Patumbak menggunakan senjata tajam.
"Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar alami luka di wajah tepatnya pipi kiri dibawah mata dan lengannya. Kemudian dilarikan oleh anggotanya ke RS Colombia guna mendapatkan perawatan medis," sebut Raphael.
Usut punya usut, ternyata tersangka berinisial S merupakan adik kandung dari bandar besar A.
Satres Narkoba dan Tim Pegasus Polrestabes Medan yang mendapat informasi Kapolsek Patumbak dianiaya bandar narkoba, langsung melakukan pengejaran dan menyisir di seputaran rumah tersangka
Tak butuh waktu lama, tersangka A akhirnya berhasil dibekuk saat berusaha bersembunyi di kamar mandi milik salah seorang warga.
Petugas menemukan barang bukti 5 plastik klip berukuran sedang berisi sabu, 5 plastik klip berukuran kecil berisi sabu, timbangan elektrik ratusan plastik dan uang Rp 300 ribu hasil penjualan narkoba.
Tersangka kemudian dibawa untuk dilakukan pengembangan mencari barang bukti lainnya.
Baca: Kampoeng Bambu Toddopulia Siapkan Peringatan HUT RI yang Unik
Baca: Di Hadapan Gubernur dan Legislator DPRD Sulsel, JK: Saya Akan Lebih Banyak di Makassar
Baca: Di Hadapan Gubernur dan Legislator DPRD Sulsel, JK: Saya Akan Lebih Banyak di Makassar
Setibanya di Jalan Marindal belakang Pabrik Alumex, tersangka melakukan perlawanan dan berusaha melarikan diri.
"Kita sudah memberikan beberapa kali tembakan peringatan ke udara namun tidak diindahkan.
Petugas akhirnya terpaksa melakukan tindakan tegas terukur dengan menembak tersangka," beber Raphael.
Bukannya menyerahkan diri, tersangka yang sudah dalam posisi terluka justru melompat ke parit
Tersangka yang sudah tak berdaya kemudian dibawa polisi ke RS Bhayangkara Medan untuk mendapatkan perawatan.
Setelah beberapa jam dirawat tersangka akhirnya tewas
"Tersangka A sudah lama jadi target operasi.
Dia ini lihai, karena dalam seminggu ia bisa menjual setengah sampai satu kilogram sabu," urainya.
"Pokoknya, kita tidak akan berhenti disini, kita masih melakukan pengembangan untuk mencari jaringan narkoba dari tersangka," tegas Raphael.
Baca: Link Livestream TV Online Manchester United vs Chelsea, Big Match Awal Musim, Live Mola TV
Baca: Andi Kumala: Ada Pihak yang Tidak Senang Persatuan Kerajaan Gowa-Pemkab
Baca: HASIL AKHIR Balapan MotoGP Austria 2019: Dovizioso Pecundangi Marc Marquez di Lap Terakhir
Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar yang berulang kali coba dikonfirmasi tidak mengangkat telepon.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Patumbak Iptu Budiman Simanjuntak yang dikonfirmasi membenarkan adanya pengeroyokan yang dialami Kapolsek Patumbak.
"Waktu itu kita lagi GKN. Terus saat tersangka mau diamankan, memang ada perlawanan dan Kapolsek AKP Ginanjar sempat terluka terkena senjata tajam," kata Budiman.
"Tapi saat ini, kondisi Kapolsek AKP Ginanjar sudah enggak apa-apa kok," sambungnya.
Ditanya siapa nama detail dari tersangka A yang telah tewas terkena timah panas, Iptu Budiman enggak menyebutkan secara detail.
"Nanti saja ya tunggu di release," tutup Budiman.
(M.Andimaz Kahfi)
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Keroyok Kapolsek, Adik Bandar Besar Narkoba di Medan Tewas Ditembak, Saat Terluka Masih Coba Kabur