Jokowi mengatakan, dibandingkan 2015, kondisi kebakaran hutan dan lahan pada tahun ini memang turun 81 persen.
Tetapi, jika dibandingkan dengan 2018, kebakaran hutan dan lahan tahun ini mengalami kenaikan.
"Ini yang tidak boleh. Harusnya tiap tahun turun, turun, turun terus. Menghilangkan total memang sulit, tetapi harus tekan turun," kata dia.
Baca: Suami Mudik, Nur Aini Tewas Diduga Saat Sedang Berzina dengan Rofii, Begini Kronologi Kejadian
Baca: Nagita Slavina Blak-blakan soal Rumah Tangganya dengan Raffi Ahmad, Dibikin Nangis Mantan Yuni Shara
Baca: Selain Gempa Bumi, Ini Daerah di Indonesia Berpotensi Tsunami, Sebagian Besak Masuk, Cek Tempat Anda
Hadir dalam rapat tersebut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian.
Hadir juga jajaran TNI/Polri yang bertugas di wilayah kebakaran hutan, seperti di Riau dan Kalimantan.
Selain itu, ada juga jajaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, hingga Badan Restorasi Gambut.
Gubernur Riau Kena Infeksi Saluran Pernapasan Akut
Bencana kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau belum terkendalikan.
Kabut asap kebakaran gambut ini menyebar ke beberapa wilayah.
Dampak kabut asap ini sudah dirasakan warga, salah satunya Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA ).
Bahkan, Gubernur Riau, Syamsuar, ternyata juga terkena ISPA.
Meski begitu, Syamsuar masih bekerja seperti biasa. Baca juga: Kabut Asap Karhutla di Pekanbaru Makin Pekat, Jarak Pandang 1,5 Km "Iya (kena ISPA). (Sekarang) saya lagi dinas di Jakarta. Mohon doa agar hujan segera turun," kata Syamsuar, melalui pesan tertulis, kepada Kompas.com, Senin (5/8/2019).
Baca: KH Maimun Zubair / Mbah Moen Meninggal Dunia di Mekkah, Keutamaan Wafat di Tanah Suci, Mati Syahid?
Selain dirinya, saat ini sudah ribuan rakyat Riau yang terkena ISPA.
"Data ISPA bulan Agustus (2019) 1.760 orang," sebut Syamsuar.