TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- 17 Agustus adalah momen yang tidak pernah terlupakan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pada tanggal itulah Indonesia merdeka dari penjajahan.
Perjuangan para pahlawan Indonesia untuk merdeka tidak luput dari kenangan.
Hal tersebutlah yang selalu diajarkan untuk terus menumbuhkan rasa nasionalisme.
17 Agustus juga biasanya diperingati dengan upacara kemerdekaan di pagi hari.
Biasanya masing-masing daerah memiliki tema tersendiri saat upacara.
Namun, yang tidak berubah adalah adanya Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau lebih dikenal dengan sebutan Paskibraka.
Para putra putri bangsa terpilih akan membawa bendera merah putih dikibarkan sebagai tanda peringatan Kemerdekaan Indonesia, di Istana Negara, Jakarta.
Tapi, masih banyak saja yang belum mengetahui sejarah dari Paskibraka tersebut.
Berikut sejarah paskibraka dilansir dari wikipedia.
Sejarah
Gagasan Paskibraka lahir pada tahun 1946, pada saat ibukota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.
Memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-1, Presiden Soekarno memerintahkan salah satu ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar, untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta.
Pada saat itulah, di benak Mutahar terlintas suatu gagasan bahwa sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air, karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa yang bertugas.
Tetapi, karena gagasan itu tidak mungkin terlaksana, maka Mutahar hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda (3 putra dan 2 putri) yang berasal dari berbagai daerah dan kebetulan sedang berada di Yogyakarta.