Untuk Apa Air Mata Aminah Usai Tewaskan Suami Karena Dipoligami? Berikut 5 Rangkuman Faktanya

Penulis: Ikbal Nurkarim
Editor: Waode Nurmin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku penyiraman air panas Aminah (30) saat diperiksa Kanit PPA Ipda Uji Mughni di Mapolres Jeneponto Jl Sultan Hasanuddin, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Sabtu (20/7/2019) siang

Poligami Berujung Maut di Jeneponto, 5 Fakta Istri Siram Suami Pakai Air Panas hingga Melepuh dan Tewas.

TRIBUN-TIMUR.COM - Aminah (30) tega menyiram air panas ke tubuh suaminya Bahtiar (28) hingga melepuh dan tewas.

Pembunuhan itu terjadi karena Aminah cemburu atas tindakan suaminya Bahtiar yang menikah lagi alias poligami tanpa sepengetahuannya.

Aksinya itu pun berujung dia harus menjadi janda.

Lalu untuk apa air mata Aminah saat di interogasi di hadapan penyidik Unit PPA Polres Jeneponto?

Kasus poligami berujung maut tersebut terjadi di Kampung Paranga, Desa Kapita, Kecamatan Bangkala, Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada pekan lalu.

Peristiwa itu dibenarkan Kasubag Humas Polres Jeneponto, AKP Syahrul pekan lalu.

Berikut 5 fakta istri siram suami pakai air panas hingga melepuh dan tewas selengkapnya: 

1. Kronologis Kejadian

AKP Sahrul menjelaskan korban disiram air panas oleh istrinya saat sedang tidur di rumahnya di kampung Paranga.

“Pada hari Sabtu (13/7/2019) lalu, korban Bahtiar sedang tidur, lalu pelaku yang tak lain istrinya sendiri memasak air panas dan menyiramkan ke arah tubuh korban,” kata AKP Syahrul.

 

Akibatnya korban mengalami kulit melepuh hampir sekujur tubuh terutama pada bagian dada dan perut.

2. Sempat Dirawat di Rumah Sakit

AKP Sahrul menambahkan korban sempat mendapat perawatan di RSUD Takalar.

“Setelah kejadian tersebut korban dibawa oleh keluarga pelaku ke rumah sakit umum Padjonga Dg Ngalle Takalar untuk mendapatkan perawatan,” tutur Mantan Kapolsek Tamalatea itu.

Halaman
123

Berita Terkini