Tertarik Program Sapi, Peneliti akan Bantu Pemkab Takalar

Penulis: Darullah
Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu dosen dari Universitas Queensland, Australia Mr Peter Butten (baju merah) bersama Bupati Takalar H Syamsari (kaos putih) dan Sekretaris Daerah Takalar Drs H Arsyad,(kiri), Jumat (14/6/2019)

TRIBUNTAKALAR.COM, TAKALAR - Dosen dari Universitas Queensland, Australia Mr Peter Butten tertarik melakukan kerjasama pengembangan pertanian khususnya bidang peternakan sapi di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

Hal tersebut diketahui setelah melakukan kunjungan bersama Prof Dr Baharuddin Abidin dikantor Bupati Takalar.

Mereka diterima langsung oleh Bupati Takalar H Syamsari S Pt, MM dan Sekretaris Daerah Takalar, Arsyad MM, Jumat (14/6/2019) pagi.

Salah satu alasan ketertarikan kerjasama pengembangan peternakan sapi antara Pemkab Takalar dengan Universitas Queensland adalah misi Kabupaten Takalar.

TRIBUNWIKI: Profil Hamzah Hamid, Legislator 3 Periode, Bakal Calon Wali Kota Makassar

 Hanya karena Masalah Sepeleh, Wanita Ini Tega Siram Bayi Orang Lain dengan Kuah Panas hingga Melepuh

Misi yang akan menjadikan Takalar sebagai lumbung sapi nasional.

Kondisi geografis di Takalar, serta iklim tropis di Indonesia yang sama dengan iklim tropis di Negara Queensland sehingga cocok untuk pengembangan sapi brahma.

"Jadi peneliti dari Queensland University itu mengajak bapak Bupati untuk pengembangan komodity pertanian, peternakan, dan perikanan, tapi lebih fokus pada pengembangan sapi," kata Sekda Takalar H Arsyad.

"Nantinya kita akan ada MoU antar region negara bagian Queensland itu kalau bisa, atau kalau tidak, mungkin dengan salah satu lembaga penelitian di Queensland University," katanya.

Rencananya, penjajakan MoU oleh Pemkab Takalar dengan Queensland University akan dilaksanakan, September mendatang.

Ancam Bunuh Seorang Gadis, Pria 52 Tahun di Banggae Majene Ditangkap Polisi

Demo di Kantor DPRD, PMII Soppeng Tuntut Pemerintah Tertibkan Minimarket

Diharapkan nantinya model kerjasamanya yakni bibit sapi berasal dari Australia, yang dikembang biakkan di Takalar.

Serta, pemasarannya, selain di Indonesia juga ditargetkan di Australia.

"Bapak Bupati merespon hal tersebut dengan sangat baik. Terlebih salah satu yang menjadi daya tarik pengembangan sapi brahma di Takalar ini karena ada pabrik gula," kata H Arsyad.

Ketua DPRD Takalar,  Jabir Bonto yang sekaligus sebagai pengusaha ternak sapi, juga merespon positif terhadap kerjasama tersebut.

Pengusaha ternak sapi di Takalar ini menyampaikan bahwa pengembangan sapi jenis Brahma di Takalar sangat cocok.

Berkaca pada pengalaman beberapa tahun silam, sebanyak 3 ribu ekor sapi brahma juga pernah di kembangkan biakkan di Kabupaten Takalar.

"Selaku ketua DPRD kita merespon sekali program P22 bapak bupati. Terkait pengembangan sapi brahma ini tidak perlu lagi diteliti karena sudah pernah dilakukan pengembang biakan di Takalar," katanya.

"Dan itu berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat. Sekitar 3 ribu ekor sapi dikembang biakkan di sekitar area Pabrik Gula Takalar pada jaman bapak Jusuf Kalla menjadi wakil Presiden beberapa tahun lalu," papar H Jabir Bonto.

Laporan wartawan TribunTakalar.com, Darullah, @uul_darullah

Langganan Berita Pilihan 

tribun-timur.comdi Whatsapp 

Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Dapatkan news video terbaru di kanal YouTube Tribun Timur:

Follow juga akun Instagram tribun-timur.com:

Berita Terkini