Baca tanpa iklan
TRIBUN-TIMUR.COM, WATANSOPPENG - Banjir yang melanda Soppeng di hari liburan Idul Fitri 1440 H sudah surut. Beberapa lokasi terparah yang sebelum tidak bisa diakses kendaraan, kini sudah bisa dilewati kendaraan roda dua.
"Semua kecamatan di Soppeng terdampak banjir. Tapi ada enam kecamatan yang paling parah, Lilirilau, Ganra, Citta, Marioriwawo, Liliriaja, dan Donri-donri," kata Kabas Humas Pemkab Soppeng Muhammad Ihsan kepada Tribun-Timur.com saat melayat jenazah almarhumah Nurhayati di Jl Bila Utara, Soppeng, Selasa (11/6/2019) siang.
Nurhayati adalah ibunda mantan Kabag Keuangan PD Pasar Kota Makassar Lutfi Gunawan Alam dan sepupu mendiang Guru Besar Fakultas Ekonomi Unhas Prof Dr Abd Karim.
Menurut Ihsan, Cambangnge di Liliriau lokasi paling parah.
"Memang kawasan ini sering banjir, tapi baru kali ini separah ini," ujar Ihsan.
Dia menjelaskan, banjir di Soppeng kali ini lebih parah karena hujan deras di Soppeng bersamaan dengan hujan deras di Sinjai dan Bone.
Air hujan di tiga kabupaten itu tak mampu ditampung oleh Sungai Walanae.
"Jadi ini juga karena kiriman air dari Sinjai dan Bone yang membuat Sungai Walanae meluap," kata Ihsan.
Di hari pertama kerja pasca-liburan Idul Fitri, Senin (10/6/2019), Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak langsung meninjau beberapa lokasi banjir.
Bupati bahkan berjibaku dengan warga membangun jembatan yang terputus di Desa Belo, Kecamatan Ganra.
Bukan hanya turun ke sungai dan bercebur lumpur, Pung Dulli, sapaan Andi Kaswadi, juga ikut mendorong truk yang terjebak material longsoran sekitar jembatan.
Simak foto-foto aksi Bupati Soppeng di lokasi banjir yang dikirim Kabag Humas Soppeng, Muhammad Ihsan, Selasa (11/6/2019) siang.(*)