Perjalanan Mudik, Boleh Tidak Puasa? Berikut Penjelasannya, Terakhir Hari Ini

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pemudik terjebak kemacetan arus lalu lintas.

TRIBUN-TIMUR.COM - Perjalanan mudik, boleh tidak puasa? Berikut penjelasannya, terakhir hari ini.

Melakukan perjalanan mudik tentu butuh tenaga ekstra, apalagi waktu dihabiskan berjam-jam hingga membuat kondisi tubuh tidak fit.

Dalam kondisi begitu, bolehkah saat mudik tidak berpuasa?

Berapa kilometer jarak perjalanan yang memperbolehkan seorang muslim tidak diwajibkan puasa?

Seperti dikutip dari Kompas.com, ada jarak perjalanan yang memperbolehkan muslim tidak wajib berpuasa menurut dai sekaligus Sekjen PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti.

Abdul Mu'ti menerangkan, sesuai surah Al-Baqarah ayat 184 dan 185, seorang yang berpergian dan musafir boleh tidak berpuasa.

Musafir tidak berpuasa tetap menanggung kewajiban men-qadha atau menganti puasa pada hari lain di luar bulan Ramadan.

Seorang musafir mendapatkan rukhsah atau keringanan ketika mereka berpergian jauh untuk tujuan yang baik.

Musafir juga mendapatkan keringanan ketika perjalanannya menempuh kesulitan dan membahayakan keselamatan (masyaqqah).

Akan tetapi, para ulama berpendapat mengenai jarak perjalanan.

Menurut Imam Hanafi, seorang yang berpergian satu farsah atau sekitar satu mil boleh tidak berpuasa.

Sedangkan menurut Imam Syafii, jarak minimal musafir tidak boleh berpuasa adalah 83 kilometer.

Namun, seiring dengan kemajuan teknologi transportasi dimana banyak pilihan transportasi yang aman dan nyaman maka ukuran jarak perjalan menjadi relatif.

"Karena itu yang menjadi ukuran bukanlah jarak, tetapi tingkat kesulitan dan keselamatan perjalanan."

"Walaupun seseorang yang bepergian boleh tidak berpuasa, Alquran lebih mengutamakan mereka yang mampu untuk tetap berpuasa karena keutamaan-keutamaan yang diberikan oleh Allah dalam Bulan Ramadhan. Wallahu alam." kata Abdul Mu'ti seperti dikutip dari Kompas.com.

Halaman
12

Berita Terkini