Nasib Kepsek SMAN 1 Sembalun Kini Usai Ombudsman RI Temukan Maladministrasi Ketidaklulusan Aldi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasib Kepsek SMAN 1 Sembalun Kini Usai Ombudsman RI Temukan Maladministrasi Ketidaklulusan Aldi

Komisioner Ombudsman RI perkalian NTB, Sahabuddin mengungkapkan jika Aldi dinyatakan lulus lantaran ditemukan maladministrasi saat menentukan kelulusan Aldi.

"Temuan kami dari bukti-bukti, hasil klarifikasi dan evaluasi dokumen serta data data resmi sekolah, kami menemukan adanya mala-administrasi dari penentuan kelulusan terhadap Aldi," ucap Sahabuddin singkat. 

Baca: KRONOLOGI Staf SMK Hampir Dirudapaksa Kepala Sekolah, Atasannya Modus Telepon Anak Buat Ditemenin

Baca: Ingat Kepala Sekolah Cabuli 14 Anak di Soppeng Sulsel, Inilah Hukuman Menantinya

Baca: Ajak Kepala Sekolah Pilih Jokowi, Kadis Pendidikan Jeneponto Dipanggil Bawaslu

Kronologi

Aldi posting di Facebook miliknya. 

Dok. Aldi Irpan
Gara-gara sering kritisi kebijakan kepala sekolah, Aldi Irpan dinyatakan tidak lulus UNBK.

Padahal saat itu musim hujan dan cuaca Sembalun yang berada di bawah kaki Gunung Rinjani sangat dingin. Aldi protes kebijakan kepala sekolah tersebut melalui wali kelas dan guru lainnya.

Karena suhu sangat dingin, siswa tetap bertahan mengunakan jaket di lingkungan sekolah.

Gerbang SMAN 1 Sembalun (Ikelas.com)

Seorang siswa bernama Holikul Amin, kawan sejurusan Aldi kemudian dipukul dan dilempar bak sampah oleh kepala Sekolah karena dianggap melanggar aturan mengunakan jaket di lingkungan sekolah.

"Padahal ketika itu kawan saya sudah lepas jaketnya di parkiran sekolah, malah dipukul dan dilempar bak sampah. Banyak kebijakan kepala sekolah yang tidak sesuai dan tidak adil, tetapi kawan-kawan saya tidak berani mengutarakan. Saya berani mengutarakannya demi kawan-kawan saya," kata Aldi.

Puncaknya adalah saat Aldi membuat status di Facebook. Dia memprotes karena para siswa yang telat masuk sekolah dipulangkan.

Padahal saat itu musim hujan dan jalanan di Sembalun ada yang longsor sehingga banyak siswa yang terlambat.

Selain itu mereka harus berjalan kaki melalui jalan yang becek dan licin. Ditambah lagi kondisi jalan rusak karena saat itu ada proyek pelebaran jalan di Desa Sembalun.

Berikut status yang di tulis Aldi di akun Facebooknya.

"kami siswa SMAN 1 Sembalun tolong hargai lah perjuangan kami, kami ingin sekolah untuk masa depan kami agar kami bisa membahagiakan kedua orang tua kami pendidikan di peruntukan untuk siswa bukan untuk dipersulit, tolong lihatlah perjuangan kami.....salam Demokrasi"

Pada status yang diunggah 16 Januari 2019, Aldi menyertakan beberapa foto siswa yang berseragam sekolah berjalan kaki di jalan yang rusak dan becek.

Status Facebook itu menyebabkan Aldi dan sejumlah kawannya dipanggil ke ruang kepala sekolah, lalu kepala sekolah mempertanyakan status yang ditulisnya.

Aldi mengaku pasang badan dan langsung menyampaikan pendapatnya bahwa banyak kebijakan sekolah yang tidak berpihak pada siswa.

Baca: KRONOLOGI Staf SMK Hampir Dirudapaksa Kepala Sekolah, Atasannya Modus Telepon Anak Buat Ditemenin

Baca: Ingat Kepala Sekolah Cabuli 14 Anak di Soppeng Sulsel, Inilah Hukuman Menantinya

Baca: Ajak Kepala Sekolah Pilih Jokowi, Kadis Pendidikan Jeneponto Dipanggil Bawaslu

Kebijakan yang ia protes adalah peraturan sekolah yang meminta siswa pulang jika terlambat masuk sesuai jam yang ditetapkan yaitu pukul 07.00 Wita dan larangan menggunakan jaket di sekolah, padahal musim hujan dan cuaca dingin.

"Kepala sekolah meminta saya mengumpulkan seluruh siswa yang setuju dengan pendapat saya. Jika banyak siswa yang setuju dengan saya dan bersedia berkumpul, kepala sekolah akan merubah kebijakannya. Saya berhasil mengumpulkan 200 kawan-kawan saya, tetapi ketika semua berkumpul bukannya menepati janji, kepala sekolah justru memojokkan saya dihadapan seluruh siswa dan guru. Dia tidak menepati janjinya," tutur Aldi kecewa.

Halaman
1234

Berita Terkini