Cerita PASUTRI yang Tetap Jualan saat Bentrok Depan Bawaslu, 'Lebih Seram Bom Sarinah'

Editor: Waode Nurmin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cerita PASUTRI yang Tetap Jualan saat Bentrok Depan Bawaslu, 'Lebih Seram Bom Sarinah'

Melihat polisi mendekat, kerumunan itu lari kocar-kacir membubarkan diri.

Massa aksi demo Bawaslu membantu menghalau massa yang terprovokasi dan hendak menghampiri barikade aparat gabungan di depan Bawaslu, Selasa (21/5/2019).(KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN) (Kompas.com)

Pada pukul 00.39 WIB, pihak Kepolisian terpaksa menembakkan gas air mata ke aras demonstran

Hal tersebut berawal dari imbauan polisi yang meminta massa untuk membubarkan diri

"yang tak berkepentingan segara membubarkan diri," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan

Namun massa menolak untuk membubarkan diri

Dari tayangan di Kpmas TV, massa menolak membubarkan diri karena meminta pihak kepolisian untuk melepaskan dua orang yang ditangkap

Demo dihalaman kantor Bawaslu ricuh, selasa (21/4/2019) malam (youtube)

Dari hasil negosiasi awal, polisi telah melepaskan satu orang yang ditangkap karena diduga melakukan provoasi pada ricuh pertama

Satu orang tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis

Namun setelah dilepaskan, massa belum juga mau membubarkan diri karena meminta satu orang lagi untuk dibebaskan

Polisi telah berjanji untuk membebaskan satu orang, tapi massa tetap menolak membubarkan diri

Negosiasi antara polisi dengan massa aksi berjalan alot

Sampai kemudian polisi mengeluarkan peringatan sebanyak tiga kali

Polisi lantas beberapa kali menembakkan ga air mata

Sejak pukul 00.40 WIB hingga pukul 02.00 WIB, massa belum juga membubarkan diri

Pasukan Brimob yang dipimpin Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan melakukan penyisiran

Halaman
1234

Berita Terkini