"Karena itu ada pertanyaan apa benar itu teori Darwin atau New Darwinism. Kita katakan, Islam tidak membahas itu," tegas Quraish.
"Itu bidang ilmu. Kalau ilmu bisa membuktikannya, maka dia tidak bertentangan dengan AlQuran," tambahnya.
Pria lulusan Al-Azhar ini menyebut, itu karena Alquran hanya berkata dari tanah ditiupkan ruh.
"Jadi tolaklah dia atas nama ilmu atau terimalah dia atas nama ilmu," ujarnya.
"Jangan libatkan Islam dan AlQuran di sini. Alquran hanya berkata A dan Z," imbuhnya menegaskan.
Dalam video berdurasi 12 menit itu, Najwa Shihab juga mempertanyakan apakah seseorang bisa percaya teori Darwin tapi juga meyakini apa yang ada dalam Alquran?
"Banyak dari ulama Islam yang percaya dan membenarkan itu," jawab Quraish.
Dia menerangkan, "Ibnu Kaldun, salah seorang yang menyebut tentang hal itu bahwa ada proses dari kejadian manusia ini. Sampai mencapai apa yang diistilahkannya Alamul Qiradah, tapi orang secara tulis menyebut Alamul Quldra."
Alamul Qiradah sendiri merupakan istilah yang digunakan oleh Ibnu Khaldun untuk menggambarkan alam kera.
"Tapi dia (Ibnu Khaldun) tidak atas namakan AlQuran, dia atas namakan penelitian," kata Quraish.
"Kita juga begitu, tidak wajar menolak teori Darwin atas nama Alquran. Tapi silakan tolak atas nama pengetahuan. Begitu juga, jangan terima atas nama Alquran, silakan terima atas nama pengetahuan," Quraish menegaskan.
Ustadz Abdul Somad
Sementara itu, Ustadz Abdul Somad juga menerangkan hal yang kurang lebih serupa.
Menurut UAS, Nabi Adam tingginya 60 hasta.
"Manusia purba itu adanya jutaan tahun yang lalu dari fosil-fosil yang ditemukan di dalam tanah. sedang dari NAbi Adam ke NAbi Muhammad tidak sampai jutaan tahun. Maka kita sebagai orang beriman menyakini manusia pertama adalah Nabi Adam," kata UAS
"Kita bukan evolusi dari manusia purba," ujar UAS.
Selengkapnya simak video UAS selengkapnya di bawah ini :
(*)