Seperti diketahui, isu terkait adanya bom di MP tersebar cepat kepada pengunjung Mal dan di Media Sosial (Medsos) di Facebook dan Instagram, Senin (13/5/2019) malam.
Akibat dari isu tersebut, ribuan pengunjung yang sementara melaksanakan buka puasa dan berbelanja di MP berhamburan keluar mal, sambil teriak-teriak tinggalkan MP.
Baca: Rujab Bupati Gowa Digeledah Polisi Hingga Tengah Malam
Baca: Agar Kian Sehat-Bugar Saat Puasa, Praktikkan 57 ini, Dijamin 10 Juz Al Quran Sehari
Padahal kata Indratmoko, oknum tersebut coba manfaatkan situasi saat para Juru Parkir (Jukir) di terowongan MP dan driver ojek online saling bentrok hingga masuk ke Mal.
"Jadi kami (Polisi) klarifikasi terkait isu itu (Bom) tidak benar dan bohong, sebenarnya yang terjadi itu ada penganiayaan antara ojek online dan jukir," ungkap Indratmoko.
Buntut dari penganiayaan ojek online (Ojol) Grab ini, korban sempat menghubungi rekan-rekannya, sehingga rekan-rekan pengemudi tersebut melakukan penyisiran.
"Ini yang terjadi kepanikan, kepanikan ini yang berimbas sampai masuk ke dalam mal. Di sini oknum ada yang menyebarkan berita bom tersebut," jelas Indratmoko.
Diketahui, sebelumnya, ratusan ojol Grab melakukan penyisiran di Jl Boulevard, Jl Adiyaksa, Jl Mira Seruni, Jl Pengayoman, hingga ke dalam Hotel Myko dan Hotel Swiss-belinn.
Penyisiran itu dilakukan ratusan Dirver Grab, setelah tahu beberapa rekannya di bawah terowongan MP dikeroyok oleh beberapa juru parkir liar di lokasi itu. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun