Banding Ditolak, Hamzah Mamba Harus Mendekam di Penjara Selama 20 Tahun, Bagaimana Nasib Jamaah?

Penulis: Hasan Basri
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Banding Ditolak, Hamzah Mamba Harus Mendekam di Penjara Selama 20 Tahun, Bagaimana Nasib Jamaah?

Tahun 2011, Abutours hanya mematok tarif Rp 10,5 juta, saat travel lain sudah menawarkan harga di kisaran Rp 14 juta hingga Rp 15 juta.

Sejak itu, Hamzah jadi misterius. Hanya namanya yang selalu disebut, khususnya oleh agen Abutours. Ada yang menyebutnya Pak Haji, ada menyebut Pak Abu.

“Pak Haji sangat low profile. Beliau tidak suka publikasi dan tidak mau muncul di media,” kata beberapa petinggi Abutours ketika coba dilobi untuk mempertemukan dengan Sang Bos.

Hamzah baru muncul ke publik usai wawancara khusus dengan Tribun Timur pada hari Selasa, 19 September 2017 malam.

Dalam sesi wawancara khusus itu, Hamzah menegaskan lagi kepribadiannya. Dia mengaku low profile, tidak ingin diekspos publik. Media lokal hingga nasional, media cetak hingga elektorik antre mewancaranya. Namun ditolaknya.

“Insyallah, kita aman-aman saja. Kami tetap akan memberangkatkan jamaah sesuai jadwal, “ katanya kepada Tribun, di lantai 3 Silverhawk, kafe miliknya di Jl Mappaoddang, Mamajang, Makassar, Selasa (19/9/2017) malam.

Itulah kali pertama, Hamzah berbicara terbuka kepada media massa, setelah rangkaian verifikasi oleh otoritas haji dan umrah provinsi, Kementerian Agama Wilayah Sulsel (Kemenag) Sulsel, dan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi Sulsel terdiri dari 7 lembaga pemerintah; Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Polda Sulsel, Kejati Sulsel, Dinas Koperasi Sulsel, Dinas Kominfo Sulsel, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah.

Didampingi Manager Distrik Abutours and Travel Wilayah Timur Elan Suherlan, dan sejumlah petinggi kelompok usaha ini, Abu Hamzah beberapa kali menegakskan, akan memberangkatkan jamaah, mulai Oktober 2017.

4. Jadi Tukang Cuci Piring di Pizza

Hamzah mengaku jiwa enterpreneurship dalam dirinya mulai tumbuh setelah menjadi tukang cuci piring di salah satu restoran cepat saji, Pizza Hut, di Mal Panakkukang, Makassar.

"Setahun lebih saya di sana. Kerjaanya jadi tukang cuci piring. Di Pizza saya banyak belajar. Salah satunya sistem dan pengembangan usahanya," kata Hamzah dalam sesi wawancara khusus dengan Tribun Timur tersebut.

5. Jatuh Bangun Jualan Es Teler

Tak dijelaskan tahun berapa Hamzah jadi tukang cuci piring di Pizza. Dia mengaku resign dari Pizza karena ingin mengembangkan diri, apalagi usianya masih muda. Ia ingin berwirausaha sendiri.

"Modal saya dari gaji saat bekerja di Pizza Hut. Saya jualan es teler saat itu. Buat gerobak dan jualan ke sana kemari. Alhamdulillah untungnya bisa buat makan sehari-hari," katanya.

Namun, usahanya berbuah manis, kala Ramadan tiba. Temannya sewaktu kecil, ia panggil dengan nama Aan. Menawarkan tempat untuk dia stay berjaualan.

Halaman
1234

Berita Terkini