Penuturan ibunya, Dia mengaku menjual dengan harga Rp 200 ribu,, dan hasilnya itu dia gunakan tambah modal,.
"Waktu itu, saya baru pulang salat subuh dari masjid. Dia tiba-tiba langsung minta maaf ke saya.
Dia bilang, mak, saya minta maaf, kopere kula sade, payu Rp 200.000 (bu, saya minta maaf, kopernya saya jual, laku Rp 200.000. (Uangnya) saya buat tambahan modal," kata N menirukan ucapan AS.
N sempat diperlihatkan foto koper berisi mayat yang ditemukan di pinggir sungai.
"Ketika ditunjukkan foto koper, dalam hati saya bilang itu koper milik saya.
Tapi saya belum sadar soal itu karena anak saya bilang kopernya dijual," ujarnya kepada wartawan, termasuk SURYAMALANG.COM.
Baca: UPDATE Mayat Tanpa Kepala di Koper, Terungkap Lokasi Mutilasi Tubuh Guru Honorer Budi Hartanto
Baca: FAKTA BARU Pembunuhan Budi Hartanto yang Dimutilasi, Korban Dikenal Sering Berganti Pasangan, Motif?
Baca: Kronologi Potongan Kepala Budi Hartanto Ditemukan, Pelaku Tunjuk Lokasinya, Dibungkus Plastik
3. Sempat Bakar Baju di Depan Rumah
Pada hari itu juga, sekitar pukul 07.00 WIB, N juga melihat AS membakar pakaian di depan rumah.
Tetapi, N tidak tahu pakaian siapa yang dibakar anaknya di depan rumah.
Ada dugaan, pakaian yang dibakar AS di depan rumah merupakan pakaian korban.
Dua hari setelah itu, N baru mendengar kabar ada penemuan mayat dalam koper di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
4. Profesi Pelaku
Meski tercatat sebagai warga Blitar, AS sehari-hari berjualan nasi goreng di warungnya Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Jumat (12/4/2019).
Pelaku diamankan polisi pada Kamis (11/4/2019) malam di warungnya.
AS masih belum lama membuka usaha berjualan nasi goreng.