Mati Ketawa Ala Caleg, Sarung Langka Diborong, Masyarakat Trauma Terima Serangan Fajar

Editor: AS Kambie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Serpihan Tribun Timur cetak edisi Minggu, 27 April 2014

Zamzam mengaku mendapati ada warga di TPS, saat penghitungan suara menyamakan caleg

dengan sembako. "Pas dengar caleg disebut namanya, warga langsung bilang, oo itu gula lima kilo, itu sarung," katanya. Sang caleg memang rajin mendatangi daerah pemilihannya. Pada pemilu kali ini, menjadi filantropis dadakan.

Preferensi warga saat pemilu lebih mudah diubah karena uang. Siapa paling banyak serangan fajarnya, itulah pilihan pemilih. Pemilu pun menjadi momentum bagi rakyat pemilih untuk mengeruk uang caleg.

"Di Pangkep, orang bilang, mau-pi pemilu baru datang (ke konstituen). Setelah itu na-tinggalkan-ki. Masa kita mau ditipu. Sekali-kali, kita yang menipu," ujar Asram.

Seorang peserta berkelakar, "Ada juga langsung coblos, dia pilih saja yang cantik." Refleks , sejumlah peserta pun langsung menyebut sejumlah nama caleg yang disebut cantik.(*)

Berita Terkini