Kampanye Tolak Politik Uang, Gertak dan Spak Enrekang Bakal Gelar Dialog Publik

Penulis: Muh. Asiz Albar
Editor: Hasrul
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Poster kegiatan dialog Publik bertemakan 'politik uang lahirkan pemimpin korup' yang bakal digelar Saya Perempuan Anti Korupsi (Spak) dan Gerakan Enrekang Tanpa Korupsi (Gertak) serta pemantau Pemilu, Paper Enrekang.

TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG- Pelaksanaan Pemilu serentak 2019 tinggal menyisakan 14 hari lagi. Potensi pelanggaran Pemilu khususnya politik uang makin rawan terjadi jelan pencoblosan.

Sehingga perlu dilakukan penyadaran moral baik kepada para peserta Pemilu maupun para pemilik hak pilih.

Olehnya itu, lembaga Saya Perempuan Anti Korupsi (Spak) dan Gerakan Enrekang Tanpa Korupsi (Gertak) serta pemantau Pemilu, Paper Enrekang bakal menggelar dialog publik bertemakan 'politik uang lahirkan pemimpin korup'.

Baca: MUI Enrekang Maknai Isra Miraj dengan Bantu Warga Palestina Bebaskan Masjid Al-Aqsha

Dialog publik yang bakal menghadirkan para pengurua Parpol, LSM, pers dan juga Pemilih pemula itu bakal dihelat di Kafe Rini Massemba, Kecamatan Enrekang besok, Kamis (4/4/2019) pukul 13.00 Wita.

Koordinator Acara, Rahmawati Karim, dialog publik tersebut bertujuan untuk mengajak masyarakat dan peserta Pemilu memotong mata rantai pemimpin korup dengan tolak politik uang.

Menurutnya, saatnyalah pemilih menggunakan hak pilihnya dengan benar untuk dapat mencegah Enrekang yang dalam darurat korupsi saat ini.

Hal itu dapat dilakukan dengan cara memilih calon yang jujur tidak berperilaku koruptif apalagi yang terbukti korup.

Termasuk tidak memilih yang telah terindikasi korupsi dalam beberapa kasus yang sedang berproses.

Pasalnya, memilih para calon yang korup sama halnya ambil bagian menciptakan dan memperkuat kepemimpinan korup di Enrekang.

"Yang berdampak pada kesengsaraan berkepanjangan untuk kepentingan publik," kata Rahmawati Karim, Rabu (3/4/2019).

Baca: Dukung Prabowo-Sandi; Perantau Bugis-Makassar Pajang Spanduk Teccau to MaegaE, ri Seggena ParewaE,

Olehnya itu, lanjut mantan Komisioner KPU Enrekang ini, memotong mata rantai kepemimpinan korup salah satu cara yakni menggunakan hak pilih dengan cara 'pilih yang jujur.

Tentunya dengan mengenali rekam jejak calon dan hindari yang telah berperilaku koruptif.

Apalagi terindikasi korupsi dan juga yg telah terang-terangan berbuat korup, misalnya meminta-minta persen proyek.

"Termasuk mafia proyek yang dampaknya sangat merugikan kepentingan publik dan menyengsarakan rakyat," ujar Aktivis Spak Enrekang ini.(tribunenrekang.com)

Laporan Wartawan TribunEnrekang.com @whaiez

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Berita Terkini