Begini Kehidupan Sitti Nurbaya, Penjual Kue Keliling Selayar, Tinggal di Gubuk dan Tak Dapat Rastra

Penulis: Nurwahidah
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah Sitti Nurbaya (47) asal Kabupaten Jeneponto mencari nafkah dengan jual kue keliling di Kabupaten Kepulauan Selayar.

TRIBUNSELAYAR.COM, BENTENG - Sitti Nurbaya (47) asal Kabupaten Jeneponto mencari nafkah dengan
menjual kue keliling di Kabupaten Kepulauan Selayar.

Dengan semangat kuat yang dimiliki, ia tak mengenal lelah setiap hari jualan kue keliling hanya jalan kaki.

"Dalam sehari berangkat dua kali, pagi dan sore. Semua kue yang dijual hasil olehan sendiri. Dengan modal utama yang disediakan Rp 500 ribu," ujarnya.

Baca: Perjuangan Sitti Nurbaya, Jual Kue Keliling di Selayar untuk Biaya Sekolah Anak

Baca: 150 Anggota TNI Amankan Pemilu di Kabupaten Kepulauan Selayar

Baca: Satu Pejabat Tak Lapor, Kota Parepare Gagal 100 Persen Kepatuhan LHKPN

Sitti pun hidup dengan sederhana, mulai dari cara berpakaian hingga rumah yang ditinggali.

Tribunselayar.com mengunjungi rumahnya di Kecamatan Banteng Selayar.

Dari pantauan, ia bersama suami dan anak tinggal di sebuah gubuk kecil, ditempat inilah mereka bernaung.

Rumahnya terlihat sudah reyot dan hampir rubuh karena dimakan usia. Serta berdinding kayu, berlantai semen, dan beratap seng.

Selain itu, hanya nampak ruang tamu yang sempit, kursi yang sudah rusak, satu tivi, dan dapur berukuran sedang. Terkadang masuk air jika banjir.

Sebelumnya, kata dia, rumah pernah terbakar. Walaupun begitu tetap bersyukur hidup apa adanya.

Oleh karena itu untuk bertahan hidup di Selayar, ia hanya mampu jualan kue keliling. Dari hasil penjualan kue itulah digunakan untuk biaya sekolah anak dan biaya kebutuhan sehari-hari.

Perempuan beranak enam orang ini mengaku, tidak ada bantuan Beras Sejahtera (Rastra).

"Tidak ada bantuan beras, saya dan keluarga makan dua kali dalam sehari. Biasanya masak beras dua liter,"ujarnya.

Jika harga ikan mahal, maka tidak beli, jadi untuk lauk hanya makan seperti sayur dan tempe.

Meski demikian, anak-anaknya tidak pernah mengeluh.

"Saya juga ingatkan kepada mereka untuk sabar dan makan seadanya," tuturnya.

Laporan Wartawan TribunSelayar.com, Nurwahidah, IG: @ nur_wahidah_saleh

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

A

Berita Terkini