Pembunuhan Karyawati UNM

Siti Zulaeha Djafar Kencan dengan Wahyu Jayadi Sebelum Dibunuh, Pipis di Mobil Pakai Kantong Plastik

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siti Zulaeha Djafar dan Wahyu Jayadi.

Setelah itu, mobil mereka sama-sama beriringan menuju ke kompleks pertokoan Permatasari, Jalan Sultan Alauddin, depan kampus UIN Alauddin, Makassar, sekitar 500 meter dari depan kantor PT Telkom Tbk.

Di kompleks pertokoan itu, Wahyu Jayadi kemudian menyimpan mobilnya, lalu pergi dengan Siti Zulaeha Jafar menggunakan mobil korban tersebut.

Entah, ke mana mereka pergi.

Hari-hari sebelumnya, saban hari kerja, Wahyu Jayadi selalu pulang ke rumahnya sebelum magrib.

Namun, pada malam Jumat lalu, hingga pukul 22:00 Wita, penantian sang istri belum berhasil.

Dia baru melihat suaminya tiba di rumah saat bangun untuk shalat subuh.

Jumat pagi, suami almarhumah, Muh Sukri menelepon Wahyu Jayadi yang tidak lain adalah rekan kerja Siti Zulaeha Djafar.

Muh Sukri menelpon untuk menanyakan keberadaan istrinya ( Siti Zulaeha Djafar) yang belum memberi kabar ke sang suami.

Namun, Wahyu Jayadi kepada Sukri mengaku tidak mengetahui keberadaan teman sejawat kantor, tetangga depan rumah, dan sekampung asal, Sinjai.

Berselang beberapa saat kemudian, kabar Sitti Zulaeha ditemukan tewas dalam mobilnya pun menyebar di media sosial.

Wahyu Jayadi yang pun mengabari Syukri, tentang penemuan mayat di dusun Japing, dari akun Makassar Info.

Wahyu Jayadi dan Sukri pun sepakat berangkat bersama ke RS Bhayangkara.

Hal ini dikuatkan keberadaan Sukri dan Wahyu Jayadi di RS Bhayangkara tiba bersamaan.

Wahyu pun mengantar Syukri ke ruangan otopsi RS Bhayangkara. Mereka ingin melihat langsung kondisi jenazah Siti Zulaeha Djafar.

Saat itulah polisi memutuskan mengamankan Wahyu untuk diperiksa sebagai saksi.

Halaman
123

Berita Terkini