TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Direktur Lembaga Advokasi dan Pendidikan Anak rakyat (LAPAR) Sulsel, Muhammad Iqbal Arsyad menanggapi video heboh beredar di media sosial di Makassar, terkait pemilihan presiden.
Video berdurasi 1 menit 26 detik ini, tampak mantan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan 15 camat menyatakan dukungan ke pasangan nomor 1 pemilihan presiden Indonesia, Jokowi Ma'ruf.
Menurutnya, tindakan mereka ini jadi bentuk kepanikan tim Jokowi-Makruf di Sulsel.
"Meskipun perolehan suara Pilpres di Sulsel pengaruhnya kecil terhadap perolehan suara dalam skala nasional. Namun, jika perolehan suara Jokowi-Makruf di Sulsel sedikit. Maka, elit-elit Sulsel di Kubu Jokowi-Makruf akan malu dan dianggap tidak maksimal dalam memenangkan Jokowi-Makruf," katanya saat dikonfirmasi tribun-timur.com, Jumat (22/2/2019).
"Hal semacam ini sangat disayangkan dan sangat merusak tatanan demokrasi yang sementara kita benahi sedikit demi sedikit," lanjutnya.
Laki-laki 31 tahun ini juga menyayangkan tindakan SYL dianggapnya sudah berpengalaman dalam perpolitikan di Sulsel.
"Tindakan SYL tersebut cukup disayangkan, karena apa yang ia lakukan justru merendahkan wibawanya sebagai tokoh nasional dari Sulsel.
Pemilik akun Instagram @iq.arsyad berharap, Bawaslu konsisten menjalankan fungsinya untuk melakukan penyelidikan dugaan pelanggaran itu.
"Bawaslu harus segera mengambil keputusan secapatnya apakah kasus ini masuk kategori melanggar atau tidak. Dan memberikan sanksi yang tegas," ujarnya.
"Saat ini publik sudah sangat cerdas dalam menilai. Jadi, kita barharap pada Bawaslu dapat mengambil keputusan yang secepatnya dengan aturan yang berlaku," tuturnya. (*)
Laporan wartawan @umhaconcit
Baca: VIDEO: Bawaslu Pastikan 15 Camat di Makassar Diperiksa Hingga Malam
Baca: Dugaan Camat Dukung Capres Tertentu, Ketua Demokrat Sulsel Anggap Bisa Ancam Demokrasi
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Follow juga akun instagram tribun-timur.com: