TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Asisten III Kota Makassar, Baso Amiruddin menyebut Kota Makassar sedang mengalami transformasi sebagai kota dunia yang Sombere’ dan Smart.
Banyak apresiasi yang diraih, dan saat ini Makassar menjadi salah satu contoh model pengembangan Smart City di Indonesia.
Baca: 80 Ribu Warga Sulsel Belum Perekaman e-KTP, Ini Penjelasan Disdukcapil
Hal tersebut diungkapkan Baso dalam sambutannya pada saat menghadiri Bimbingan Teknis Standar Service Exellent NTPD 112, yang dilaksanakan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Makassar, di Hotel Same, Kamis (21/2/2019).
Ia menjelaskan, bersama 26 kota dan 10 daerah di negara ASEAN, Makassar ditunjuk sebagai salah satu wakil Indonesia pada pertemuan Jaringan Kota Cerdas atau ASEAN Smart Cities Network (ASCN) yang berlangsung di Singapura.
Jaringan Kota Cerdas ASEAN ini bertujuan untuk memperkuat pengembangan kota pintar di masing-masing daerah terpilih.
Baca: Reaksi Ria Ricis Saat Diberi Tahu Akun Youtube Di-Banned Permanen dan 10 Juta Subscriber Hilang
"Namun, tentu itu tidak menjadikan kita jumawa dan berpuas diri atas capaian yang sudah diraih. Tantangan demi tantangan terus hadir di depan kita. Sadar atau tidak sadar, era digital telah mengubah seluruh cara lama dan kebiasan lama kita," ungkapnya.
Ia menambahkan, semua pihak harus berbenah, bimtek ini harus menjadi momentum dan solusi untuk meningkatkam pelayanan terhadap publik, memperbaiki seluruh sistem yang selama ini dianggap kurang, termasuk membenahi SDM yang ada untuk menjadi dua kali lebih baik.
Baca: Video Camat se-Makassar Dukung Jokowi, Bawaslu Sulsel: Kami Terima Dua Laporan!
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar yang selama ini telah tampil sebagai instansi yang fokus pada pengembangan sistem pengelolaan kota yang lebih cerdas, pelayanan berwawasan teknologi, dan ikut menjadi pilar penopang lahirnya Makassar kota dunia yang nyaman untuk semua," jelasnya.
Baca: Jaksa Mengaku Puas Istri Hamzah Mamba Dijerat 19 Tahun Penjara
Sementara itu Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Ade Gobel menyampaikan bahwa dengan adanya 112 sebagai nomor tunggal panggilan darurat, Pemerintah Kota Makassar dapat memudahkan masyarakat dalam menghadapi kondisi kegawatdaruratan, dan tentunya meningkatkan semangat pemerintah kota dalam melayani masyarakat.
"Akses nomor panggilan 112 dapat digunakan dengan mudah pada saat menghadapi situasi genting atau keadaan darurat, sehingga dapat diantisipasi dengan segera," terang Ade Gobel. (Tribun-timur.com)
laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam