Akademisi Rocky Gerung tiba-tiba mengunggah postingan tentang Tuan Guru Bajang
TRIBUN-TIMUR.COM - Akademisi Rocky Gerung tiba-tiba mengunggah postingan tentang Tuan Guru Bajang. Postingan ini lain dari biasanya hingga netizen heran.
Kenapa Rocky Gerung tiba-tiba menyindir Tuan Guru Bajang Zainul Majdi?
Mudah-mudahan tidak terkait dengan dukung-mendukung di Pilpres 2019.
Banyak netizen bertanya-tanya. Ternyata ada awal mulanya.
Baca: Cantiknya Regita Anggia Sarjana IPK 4,0 dengan Skripsi #2019GantiPresiden, Dipromosikan Elite PKS
Baca: Lowongan Kerja PLN, Lulusan S1/D4 dan D3, Daftar secara Online di Link Resmi ini, Waktu Cuma 4 Hari
Baca: Hasil Liga Inggris - Man City Gasak Chelsea 6-0, Tottenham Panaskan Persaingan. Lihat Cuplikan Gol!
Baca: Hotman Paris Pertanyakan Penanganan Kasus Pembunuhan Taruna ATKP Makassar
Perang 'dingin' antara pengamat politik Rocky Gerung dan Gubernut NTB Tuan Guru Bajang (TGB) tampaknya berlanjut.
Awalnya TGB ikut berkomentar soal polemik kitab suci fiksi yang kini menjerat Rocky Gerung.
Dalam pernyataannya TGB menyebut sejumlah dampak yang akan ditimbulkan dari pernyataan Rocky tersebut.
TGB mengandaikan jika di toko buku, kitab suci diletakkan di rak buku fiksi. "
“Saya tidak bisa bayangkan kalau di sebuah toko buku, Alquran diletakkan di rak fiksi bersama novel, dongeng, kumpulan cerpen dan karya fiksi lain. Bisa didemo toko itu,” tulis TGB dalam di instagramnya, Jumat (8/2/2019).
Berikut pernyataan lengkap TGB:
Catatan tentang "kitab suci itu fiksi":
1.Saya tidak bisa bayangkan kalau di sebuah toko buku, Alquran atau Injil diletakkan di rak "fiksi" bersama novel, dongeng, kumpulan cerpen dan karya fiksi lain. Bisa didemo toko itu.
2.Kitab suci bukan fiksi, karena ia bukan imajinasi namun pemberitahuan tentang kenyataan, yang telah terjadi ataupun yang akan terjadi. Gaib bukan fiktif tapi hakiki dan benar bagi orang beriman.
3. Sebagian orang mencari pembenaran dengan mengatakan, bahwa yang dimaksud adalah bukan Alquran tapi kitab suci yang lain dalam hal ini Injil.
Orang itu lupa dua hal.