"Kordinasi ke polisi pak, soalnya TKP-nya sudah dipasang garis polisi, jadi lebih lanjutnya kordinasi ke pihak kepolisian pak," kata Agus Susanto.
Terpisah, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementrian Perhubungan, Novyanto Widadi yang ditemui di lokasi pemakaman Aldama, mengungkapkan akan melakukan evaluasi terhadap sistem pengelolaan ATKP khususnya keamanan taruna.
"Evaluasi pasti dilakukan, untuk evaluasi keselamatan (taruna) tentunya dibutuhkan alat, alat itu adalah sistem yaitu sistem pelaporan," kata Novyanto Widadi.
Menurut Ketua Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug ini, selama ini taruna di APTK Makassar tidak mempunyai wadah untuk melaporkan adanya ancaman untuk keselamatan dirinya.
"Mereka (taruna) itu tidak punya alat untuk melaporkan bahwa mereka itu terancam, dianiaya. Jadi mungkin harusnya seorang taruna Wa (whatsApp ke direktur bahwa ia terancam, jadi ada sistem pelaporan," tegasnya.
Selama ini, pihaknya mengaku telah memberlakukan sistem pelaporan tertulis itu. Namun, belum maksimal.
"Sudah diterapkan, namanya hazard report. Hazard itu apa, yaitu bahaya, bahaya kepada siapa, bahaya kepada diri sendiri, orang lain dan lingkungan," ujarnya.