Dalam acara itu, Haris menyebut pelaporan terhadap Rocky Gerung terlalu murahan.
"Jadi kalau hanya melihat kitab suci adalah fiksi, saya pikir terlalu murahan kalau obyeknya seperti itu lalu dilaporkan," kata Haris.
Ia pun menyoroti keanehan pelaporan pada Rocky Gerung.
Sementara itu, Ali Ngabalin mengatakan bahwa tidak ada campur tangan dalam pemerintah terhadap kasus ini.
Meski demikian, ia meminta semua pihak mengharagai proses hukum.
"Ini adalah hak publik untuk melaporkan," kata Ali.
Lebih lanjut, Ali Ngabalin dan Haris kemudian tampak terlihat adu argumen, tentang kritik Rocky Gerung pada pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) hingga soal dugaan penistaan agama.
Simak selengkapnya dalam video di bawah ini, potongan video yang dikomentari Rizal Ramli ada di menit ke-33.55.
Ketika Rocky Gerung Sulit Menyebutkan 1 Saja Kebaikan Jokowi
Pengamat Politik Rocky Gerung kembali melontarkan kritik pada pemerintah.
Hal tersebut disampaikan Rocky Gerung dalam acara 'Update Malam' dengan tema 'Manuver Politik Akal Sehat', seperti diunggah di saluran Youtube Rocky Gerung, pada Minggu (4/2/2019).
Melalui pemaparannya, Rocky Gerung mengaku ingin memberikan pujian pada capaian pemerintah.
Baca: Alasan Iwan Fals Tak Setuju Rocky Gerung Dipenjara
"Tentu saya berupaya beri pujian. Tapi apa yang akan saya pujikan? Kan itu soalnya," kata Rocky Gerung.
"Misalnya begini, pemerintah ngotot terus bahwa kami bukan pembuat hoaks seperti tuduhan Rocky Gerung. Dalil saya tetap, pemerintah adalah pembuat hoaks terbanyak," imbuhnya.
Rocky lantas menantang pembicara lainnya.
Ia meminta agar ada yang menyebutkan satu saja kebaikan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).