Laporan wartawan Tribun Timur Hasan Basri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Salah seorang Mahasiswi asal Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, IY (21) mendatangi Markas Kepolisian Daerah atau Polda Sulsel, Sabtu (19/01/2019) malam.
IY melaporkan atas dugaan tindak pelecehan oleh seorang penumpang terhadap dirinya saat berada di atas Bus Piposs tujuan Mamuju-Makassar, pada Jumat 17 Januari beberapa hari lalu.
"Benar keponakan saya sudah laporkan ke Polda Sulsel kemarin malam," kata Yusuf kepada Tribun.
Baca: Weekend, Ibu Muda ini Ajak Keluarga Jalan-jalan ke Nipah Mall
Baca: Ulang Tahun Seminggu Lagi, Maia Estianty Sudah Dapat Kado dari Suami, Intip Harganya
Baca: Selasa, Relawan Demokrasi di Soppeng Bakal Dilantik
Namun kata Yusuf saat melaporkan kasus ini keponakannya kerap mendapat tekanan oleh seseorang yang tidak dikenal.
Keponakannya selalu mendapat telepon dari seseorang yang mengaku oknum petugas meminta agar tidak melaporkan kasus ini Ke Polda Sulsel.
Tidak hanya itu, setelah IY melapor ke Polda sulsel, Asrama keponakanya kerap didatangi seseorang yang tidak dikenalnya dan mengaku sebagai anggota.
"Ada tadi dua orang , salah satunya mengaku anggota dari Sulbar mencari keponakan saya di Asrama," sebutnya
Yusuf menceritakan keponaknya mendapatkan pelakuan tak senonoh awalnya sekitar Pukul 01.00 Wita, dini hari atau tanggal 18 Januari, dalam perjalanan menuju Makassar.
Seorang laki-laki duduk disampingnya, menggerakkan tangannya menyentuh pahanya.
"Keponakan saya langsung sadar, langsung menepis tangannya dan bertanya apa yang dia lakukan kenapa seenaknya saja melakukan itu," sebutnya.
Dia mengatakan, apa yang dilakukan oleh lelaki tersebut merupakan bentuk kesengajaan karena dalam keadaan sadar. Tetapi respon pelaku pada saat keponakan saya marah-marah, dia hanya meminta maaf dan katanya tidak sengaja.
Menurutnya, tidak mungkin tidak sengaja karena awalnya IY mengaku sempat melirik melihat pelaku bergerak perlahan tapi tidak menyangka bahwa pahanya akan disentuh.
Apalagi kondisi lampu bus dipadamkan, yang membantu pencahayaan hanya lampu-lampu yang dilalui sepanjang jalan, sehingga keponakan saya juga tidak mengetahui identitas pelaku karena dia mengunakan masker.
IY juga menceritakan, Kamis 17 Januari 2018, berangkat dari terminal Mamuju menggunakan bus Piposs tujuan Makassar dengan nomor kursi I.
Karcis ia pesan satu hari sebelum pemberangkatan dan pembeli tiket pertama berdasarkan list catatan penumpang di perwakilan Poposs Mamuju.
Sebelum naik ke atas bus, keponakan saya kembali mengkonfirmasi karcis untuk memastikan siapa yang duduk disamping pada saat di atas bus.
Jawaban dari petugas bus, tidak mengetahui namanya ini, saya kembali memberitahu kepada petugas bahwa saya ingin duduk dengan perempuan karena perjalanan jauh.
Salah satu kekhawatiran saya jangan sampai terjadi pelecehan. Tapi jawabannya, tidak bisa diatur karena full.
Baca: TRIBUNWIKI: Profil Kecamatan Mappedeceng Luwu Utara
Baca: BPJS Kesehatan Tak Lagi Gratis, Ini Rincian Biaya berdasarkan Peraturan Menkes Nomor 51 Tahun 2018
Baca: Soroti Petani Demak Buang Cabai di Jalan, Pengamat Politik Pangan: Sandiaga Asal Kritik
Baca: Detik-detik Ahok Bebas Akan Ditayangkan di YouTube Panggil Saya BTP 24 Januari
Baca: Polres Sidrap Ringkus Tiga Pelaku Curanmor, Motor Curian Diobral Rp 2 Juta
Baca: Siapa Bripda Puput Nastiti Devi yang Disebut Calon Istri Ahok? Ini Fakta-fakta Tentang Dia