Jika memperbandingkan fasilitas latihan klub yang ada di Indonesia dengan klub Swedia tempat Eero berkarier musim sebelumnya pastilah cukup jauh.
Eero sendiri mengakui hal tersebut, namun ia sadar bahwa tak sepatutnya membawa ekspektasi tinggi.
Pemain yang berposisi sebagai striker itu begitu menikmati perannya. Soal rumput lapangan maupun fasilitas lainnya, ia pun tak banyak berkomentar.
"Jelas berbeda dengan yang ada di Eropa namun saya juga tidak membawa ekspektasi yang terlalu besar, intinya ini sebuah tantangan juga hari ini karena lapangan agak lembek," ujarnya.
Meski begitu satu hal yang masih menjadi persoalan bagi Eero yakni terkait cuaca. Menurutnya cuaca Indonesia terlalu lembab dan secara drastis terus mengalami perubahan.
Harapan Munafri
Setelah dua musim berturut-turut gagal mendatangkan striker asing berkualitas, PSM Makassar pun melakukan perombakan skema pemain asingnya.
Jika dua musim sebelumnya klub berjuluk Laskar Pinisi menggunakan striker Asing untuk slot Asia, pada musim 2019 ini PSM Makassar mendatangkan striker Eropa.
Baca: Kiprah Striker PSM Makassar Eero Markkanen, Disebut Blunder Zidane di Real Madrid Musim 2014-2015
Baca: Polda Sulsel Janji Percepat Penetapan Tersangka Korupsi Dana Hibah KPU Makassar
Tak tanggung-tanggung pemain yang didatangkan yakni Eero Markkanen yang merupakan pemain Timnas Finlandia.
Pemain berusia 27 tahun itu juga merupakan jebolan akademi Real Madrid dan terakhir kali bergabung dengan salah satu klub kasta tertinggi Finlandia.
Dengan background yang dimiliki pemain dan juga faktor persoalan striker yang menjadi masalah utama PSM, Munafri Arifuddin selaku CEO PSM pun memasang target khusus bagi rekrutan anyarnya ini.
Appi sapaan Munafri berharap Eero menjadi jawaban atas masalah PSM selama dua musim terakhir.
"Kenapa kita mencari salah satu pemain yang ada ini (Eero), bahwa kita membutuhkan striker murni yang bisa mengeksekusi bola di area kotak penalti yang selama ini tidak berjalan baik di dua tahun terakhir," ungkap Appi.
Mendatangkan seorang Eero Markkanen pun melalui proses yang panjang termasuk juga meruapakan bagian dari rekomendasi Robert Rene Alberts.
"Ini juga berdasarkan pembicaraan dengan Robert bersama tim kita juga melihat pertandingannya," tambahnya.