Wawancara dengan Rektor Unismuh, Niat Jadi Pengusaha Besar Kini Jadi Guru Besar! Begini Kisahnya

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Arif Fuddin Usman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Dr Abd Rahman Rahim SE MM saat sesi wawancara khusus dengan tribun-timur.com, Rabu (2/1/2019) malam.

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Dr Abd Rahman Rahim SE MM, akan dikukuhkan sebagai guru besar.

Rahman Rahim menjadi profesor pertama yayasan di Unismuh, berdasarkan surat yang ditandatangani Menristekdikti, Mohammad Natsir tertanggal 20 Desember 2018.

SK bernomor 60028/A2.3/KP/2018 mulai berlaku sejak 1 Desember 2018. Rahman Rahim jadi Profesor dalam bidang Ilmu ekonomi dan bisnis dengan angka kredit sebesar 869.

Baca: Rahman Rahim Jadi Profesor Pertama di Jajaran Dosen Yayasan Unismuh Makassar

Baca: Rektor Unismuh Rahman Rahim Doakan Korban Meninggal Akibat Tsunami Selat Sunda Husnul Khatimah

Menjadi profesor pertama dari yayasan Unismuh tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi mantan Wakil Rektor Unismuh ini.

Dedikasinya selama puluhan tahun di Unismuh kini berujung pada gelar guru besar. Ia pun kini tengah mempersiapkan dengan matang pengukuhannya, sembari mempersiapkan rencana ke depannya sat telah bergelar profesor.

Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Dr Rahman Rahim SE MM (kanan) saat berfoto bersama Menristek Dikti Prof Mohammad Natsir saat ke Makassar, beberapa waktu lalu. (Dok Humas LLdikti Wilayah 9)

Rahman Rahim mengajak sejumlah pejabat dan koleganya makan malam di restoran Madam Rich, Jl Hasanuddin, Rabu (2/12/2018) malam.

Sambil santap makanan, Rahman membicarakan persiapan pengukuhannya yang rencananya akan digelar bulan ini. Berikut wawancara reporter Tribun Timur, Fahrizal Syam.

1. Kapan Anda rencana dikukuhkan sebagai guru besar Unismuh?

Saya usahakan bulan ini, tapi belum ada tanggal. Kita masih penyesuaian, termasuk mempersiapkan undangan. Kita akan mengundang sivitas dan guru besar perguruan tinggi baik swasta maupun negeri.

Guru besar yang diundang, saya harap nanti semua memakai toga guru besarnya masing-masing agar banyak toga dalam upacara pengukuhan itu. Itu juga menandakan guru besar berasal dari berbagai institusi.

2. Anda jadi guru besar pertama yayasan di Unismuh, bagaimana perasaan Anda?

Kita bersyukur atas anugerah ini, karena saya jadi yang pertama. Ini menunjukkan bahwa Unismuh sudah bisa melahirkan guru besar. Selain saya, beberapa alumni Unismuh dan dosen sejak awal juga sudah mempersiapkan menjadi guru besar. Semoga ada yang menyusul.

3. Apa judul pidato dan yang akan Anda bahas saat pengukuhan nanti?

Saat ini masih disusun, tapi isinya lebih ke arah keadilan, kesejahteran dan kinerja. Keadilan dilihat dari distribusi pendapatan, apakah bisa meningkatkan kesejahteraan dan apakah berpengaruh ke kinerja khususnya di perguruan tinggi swasta di Sulsel, itu pengembangan disertasi saya waktu S3 di Universitas Airlangga.

Halaman
1234

Berita Terkini