"Ketemu di lokasi bapak bilangya 'sudah, Dek langsung jalan saja.' Buru-buru langsung jalan, saya juga enggak tau ada apaan. Bapak juga enggak bilang mau pergi ke mana," lanjutnya.
Tak sampai disitu, sekitar pukul 18.00 WIB Bripka Matheus sempat kembali menelpon Adi.
"Ada missed call masuk ke HP saya abis Maghrib, mungkin bapak kepencet, terus sampai ke rumah teman, saya telpon balik, saya tanya 'kenapa, Pak telepon?' Tapi bapak bilang kepencet gitu," tambah anak kedua dari dua bersaudara ini.
Ia pun tak menyangka jika pertemuan dengan ayahnya tersebut merupakan pertemuan terakhir.
Pukul 21.00, ia mendapat kabar bahwa ayahnya sudah dibawa ke Rumah Sakit Kramatjati dengan kondisi tertembak.
"Nah jam 9 dikabarin kakak saya, pas itu saya mau acara tahun baru. Katanya bapak enggak ada. Saya ketemu pas sudah di Kramatjati," tutur Adi.
Hingga kini, baik Adi maupun pihak keluarga lainnya masih kaget terutama sang ibu.
"Ibu masih shocked. Belum bisa ngomong," tutupnya.
Bripka Matheus Bripda Matheus ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mutiara, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Senin (31/12/2018) sore.
Saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) polisi menemukan barang bukti milik korban di lokasi, seperti dompet, KTP, dan identitas anggota kepolisian.
Polisi juga telah memeriksa tujuh saksi untuk mengungkap misteri tewasnya Bripka Matheus.
Tujuh saksi yang telah diperiksa merupakan warga yang ada di lokasi penemuan korban dan tetangga korban.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anggota Polres Depok yang Tertembak di Kepala Kirim Pesan Ini Sebelum Tewas", https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/02/13563751/anggota-polres-depok-yang-tertembak-di-kepala-kirim-pesan-ini-sebelum.
Penulis: Kontributor Jakarta, David Oliver Purba
Editor: Andri Donnal Putera