Catatan M. Qasim Mathar dari India
QADIAN, kota kecil di utara India, mengingatkan banyak orang kepada Mirza Ghulam Ahmad, pembangun gerakan dan komunitas Ahmadiyah, yang jumlahnya sekarang tidak kurang dari 150 juta manusia.
Orang-orang Ahmadiyah tersebar di 200 negara di dunia. Dipimpin Khalifah kelima sekarang, Hudhur Masrur Ahmad. Kantor pusatnya di London. Sebagai gerakan, Ahmadiyah diatur dari ibukota Inggris itu.
Di tingkat negara ada Amir Nasional yang memimpin jemaat Ahmadiyah. Di tingkat kabupaten, ada muballigh Ahmadiyah yang melayani jemaat yang tinggal di daerah-daerah dan pedalaman.
Gerakan Ahmadiyah mewajibkan anggotanya mematuhi konstitusi negara di mana mereka hidup dan menjadi warga negara.
Bolehlah dikatakan, Ahmadiyah punya susunan pemerintahan, walau tanpa kedaulatan wilayah dan tidak memiliki tentara dan polisi.
Karena itu, hanya kepada Allah perlindungan dan pertolongan diharapkan oleh orang-orang Ahmadiyah, jika negara tidak menjamin perlindungan dan pertolongan itu, dari pihak-pihak yang menzalimi mereka.
Dalam menghadapi kezaliman pihak lain, orang-orang Ahmadiyah termasuk manusia yang sabar. Kesabaran itu tampak pada pengalaman buruk yang dialami oleh Ahmadiyah di Indonesia.
Paling jauh mereka berjuang lewat jalur hukum, misalnya ke Mahkamah Konstitusi, guna mengingatkan pemerintah agar mematuhi konstitusi yang dilanggar oleh pihak yang tidak menyukai Ahmadiyah.
Qadian, yang berpenduduk sekitar 22.000 jiwa, menjadi tempat pertemuan lintas bangsa jemaat Ahmadiyah setiap tahun.
Baca: TRIBUNWIKI: Ini Profil Siti Rafiga Halaa, Make Up Artist Favorit Mahasiswa Unhas dan UMI
Pertemuan itu disebut Jalsa Salanah. Jalsa di Qadian diselenggarakan setiap bulan Desember.
Karena berhimpitan dengan hari Natal 25 Desember, Jalsa dilaksanakan setelahnya. Desember 2018 saat ini di Qadian, Jalsa dilaksanakan pada 27 hingga 30 Desember.
Peserta Jalsa dari berbagai negara sudah tiba di Qadian sejak beberapa hari lalu. Peserta dari Indonesia yang telah berada di Qadian sejak dua hari lalu, kini berkeliling Qadian melihat pusat kegiatan Ahmadiyah.
Sebuah wisma Indonesia sedang dibangun yang berdekatan dengan wisma Australia, Mauritania, dan negara lainnya. Insya Allah, wisma itu diharapkan selesai dan bisa ditempati oleh peserta dari Indonesia pada Jalsa tahun depan, 2019.
Baca: 4 Fakta Johar Lin Eng yang Ditangkap Satgas Mafia Bola: Jumlah Uang Suap dan Pihak yang Diperiksa
Ternyata di sekitar wisma Indonesia itu ada banyak bangunan milik Ahmadiyah Qadian. Di antaranya adalah pabrik roti, jamiah/universitas dan gedung-gedung sekolah tingkat menengah dan dasar, perpustakaan, ruang eksibisi/pameran, gedung percetakan dan penerbitan, dan gedung-gedung kantor untuk berbagai kegiatan Ahmadiyah.