Prof Andalan Berencana Hadirkan Kereta Listrik di Sulsel

Penulis: Saldy Irawan
Editor: Nurul Adha Islamiah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

plt Direktur Perusda Sulsel Taufik Fahcruddin.

Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Upaya Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof HM Nurdin Abdullah dalam komitmen jadikan karakter Sulsel sebagai daerah ramah investasi dan inovatif terus digulirkan. Tidak hanya di seremonial pemerintah, hal itu pun disuarakan NA di kancah internasional.

Terkait dengan hal tersebut, para investor asing pun rupanya menyambut baik kesempatan yang diberikan oleh Nurdin.

Salah satunya adalah investor asal China, dengan nama perusahaan China Railway Eryuan Engineering.

Baca: Pelaku Ngotot Dibayar Dulu Baru Main, Terungkap Pekerjaan Pria Pembunuh Sisca Icun Sulastri

Baca: PJ Sekda Lantik 75 ASN Pemkot Makassar

Baca: Agung Tewas Diduga Dianiaya Polisi Tahun 2016, Polda Sulsel Belum Tetapkan Tersangka

Perusahaan yang bergerak dibidang transportasi ini menawarkan kerjasama dibidang transportasi Light Rail Transit (LRT) atau kereta listrik.

Karena melihat potensi ibukota provinsi Sulsel (kota Makassar) yang semakin hari kian macet, Gubernur pun kepincut dengan tawaran investor asal China itu untuk hadirkan inovasinya di Sulsel.

Untuk melanjutkan kerjasama, Pemprov Sulsel menyerahkan kerjasama ini dilanjutkan Perusahaan Daerah (Perusda) Sulsel.

Plt Dirut Perusda Sulsel, Taufik Fahcruddin mengatakan bahwa kerjasama ini telah bergulir sejak dua pekan.

Perusahaan asal China itu kata Taufik, bahkan telah melakukan pantauan di titik strategis, atau rute yang akan dilalui LRT.

LRT menurutnya akan dibangun laiknya LRT yang ada di China, kereta yang menggantung di tiang-tiang yang ada di rute LRT tersebut.

"Jika kita lihat di Indonesia relnya dibawah,ini justeru relnya diatas kereta. Insya Allah kita sama sama berdoa agar harapan kita memajukan Sulsel bisa terwujud dengan sempurnah," ujar Taufik.

Meski kata Taufik, 2019 baru akan dilakukan FS (Feasibility Study) pihaknya bisa memperkirakan jika rute LRT nantinya ini berada di jalur Bandara internasional Hasanuddin dan Lapangan Karebosi.

"Hitung-hitungan kajian kami disitu. Tapi kita tunggulah nanti di 2019. Setelah FS ini kita akan lanjutkan konsolidasi dengan lembaga terkait seperti Pemkot Makassar, Kementerian Perhubungan dan pihak yang terkait," kata Taufik.

Taufik menjelaskan, alasan ia memilih rute LRT itu di Bandara Hasanuddin - Lapangan Karebosi, karena Bandara Hasanuddin adalah pintu gerbang utama ibukota provinsi baik dari lintas provinsi maupun lintas negara, sedangkan di Lapangan Karebosi diketahui sebagai titik 0 Makassar, atau pusat kota Makassar.

Jalur LRT ini lanjut Taufik, bisa mengurai kemacetan di jalur Tol, Jl Perintis Kemerdekaan, Jl Urip Sumohardjo, Jl Gunung Bawakaraeng, dan Jl Jend Sudirman.

"Sudah saatnya mi kita punya LRT, kita mau masalah kemacetan di Sulsel khususnya di Makassar cepat tertangani dengan ide ide gemilang. Saya salut kepada Gubernur Sulsel yang memiliki jejaring yang bisa membawa perubahan di daerah ini," Taufik menambahkan.

Tanpa Tunggu Kereta dari Barru

Lantas bagaimana dengan proyek kereta api yang dibangun Kementerian Perhubungan RI di Barru yang juga akan ditembuskan ke Makassar?

Menanggapi hal tersebut, Taufik tidak ingin mengomentari hal itu terlalu dalam, pasalnya proyek ini ditangani langsung pemerintah dan sumber anggarannya dari pemerintah.

Sedangkan LRT yang akan dibangun di Makassar, akan dibangun murni dari dana investor.

Baca: Sittiara Harap Guru Kembangkan Seni Tradisional di Sekolah

Baca: Foto-foto Cantiknya Firda Fitria, Gadis Jeneponto dengan Uang Panaik Rp 130 Juta, Emas & 1 Ton Beras

"Ini yang membedakan nanti, kalau pemerintah kan menunggu anggaran cair dan di usulkan. Kalau LRT nanti murni investor," katanya.

Adapun cara agar LRT ini berjalan lancar, diupayakan tidak dilakukan pembebasan lahan.

"Kita menghindari pembebasan lahan. Karena pembebasan lahan ini bisa menghambat proses," katanya.

Sementara itu, Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah saat dikonfirmasi mengenai kerjasama dengan investor asal China ini hanya tersenyum.

Ia mengaku dirinya yang memiliki kepribadian yang silent (diam) dalam bekerja ingin memberikan kejutan atas hal ini.

"Saya tuh orangnya silent. Nanti jadi baru saya promosikan. Tapi biarlah, kita sama sama berdoa agar apa yang kita harapkan bisa terwujud," ujarnya.

Nurdin juga berharap dukungan masyarakat, dan keberkahan Allah SWT agar rencana LRT di Sulsel tidak ada kendala. (sal)


Berita Terkini