Apalagi pidato itu disampaikan Prabowo tanpa menggunakan panduan teks.
Tapi kalau soal pelafalan, menurut Sacha, Prabowo masih terdengar seperti orang Indonesia.
Di mana, penggabungan huruf "TH" kerap diganti dengan bunyi "D".
“Mungkin Prabowo bisa menonton episode Syahrini, saat dia membahasa 2 tipe suara ‘Th’,” kata Sascha.
Selain itu, beberapa tekanan dalam pidato Prabowo cenderung tidak terlalu jelas terlebih dalam kata "democratic, decide, dan them."
“Tapi pidatonya sangat jelas. Semua orang pasti mengerti. Tata bahasanya sangat luar biasa. Kalau masalah bahasa Inggris, dia mungkin menjadi politikus terbaik yang pernah saya bahas,” katanya.
“Suka atau tidak, Anda harus mengapresiasi kerja keras dia dalam mempelajari bahasa Inggris. Good job.” (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kemampuan Bahasa Inggris Jokowi dan Prabowo Dikomentari Sacha Stevenson, Siapa Lebih Baik?, http://medan.tribunnews.com/2018/11/05/kemampuan-bahasa-inggris-jokowi-dan-prabowo-dikomentari-sacha-stevenson-siapa-lebih-baik?page=all.
Penulis: Sally Siahaan
Editor: Liston Damanik