Dunia kampus yang dipenuhi anak-anak muda Islam pun kewalahan menemukan cara bagaimana meyakinkan anak muda bahwa membaca dan menulis adalah hal yang penting dan merupakan bagian dari perintah agama.
Mungkin sudah saatnya kita kembali menyuarakan keutamaan membaca di kalangan ummat Islam. Mengisi ruang-ruang ceramah dengan ajakan untuk mau membaca. Mengganti teriakan bakar dengan kata baca!
Agar ummat Islam tidak gampang marah. Tidak gampang dibodohi. Tidak gampang diadu domba atau dipermainkan.
Riak dan kegaduhan yang belakangan ini banyak muncul di Indonesia dan maraknya model keber-Islaman yang dipenuhi amarah, keber-Islaman yang dipenuhi sumpah serapah, jangan-jangan adalah hasil dari model keber-Islaman yang tidak didukung oleh semangat membaca.
Sekali lagi, kita betul-betul lupa bahwa titah pertama dari Yang Kuasa adalah membaca. Wallahu A’lam bi’al-Shawwab. (*)
CATATAN: Tulisan ini telah terbit di halaman Opini Tribun Timur edisi cetak Jumat 2 November 2018