Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Korban gempa dan tsunami Donggala, Palu, dan Sigi yang ditampung di Asrama Haji Sudiang Makassar, Sulsel, kembali ke Palu.
Mereka meninggalkan Asrama Haji sekitar pukul 10.00 wita, dengan menggunakan bus milik Perum Damri Makassar, Jumat (2/11/18).
Suasana haru menyelimuti proses pemulangan ini. Selain mengabadikan moment dengan foto bersama, terlihat ada juga pengungsi yang meneteskan air mata, serta saling bersalam-salaman baik antar pengungsi dan kepada petugas dapur (Dinsos Sulsel).
Kepala Dinas Sosial Sulsel, Andi Ilham Gazaling yang turut hadir dalam proses pemulangan para korban gempa dan tsunami ini juga tak tahan melihat keharuan itu, hingga matanya berkaca-kaca.
Ilham mengaku tak tahan melihat semangat para korban bencana alam ini untuk kembali ke kampung halamannya, meski rumahnya tidak utuh seperti sebelumnya.
"Semangat mereka yang membuat kita semua haru. Semoga mereka diberikan perlindungan dan kesehatan selama masa pemulihan Sigi, Palu, dan Donggala," ujar Puang Ille, sapaan Kadinsos Sulsel.
Ia menyebutkan posko pengungsian yang dibuka oleh Pemerintah di Makassar hanya ada di Asrama Haji Sudiang.
Total pengungsi korban bencana alam di Makassar sebanyak 3200 orang. Catatan Dinsos, yang kembali ke Palu itu berjumlah 452 orang dengan menggunakan 10 unit bus Damri, sedangkan selebihnya itu memilih untuk menetap sementara di rumah keluarga yang ada di sejumlah kabupaten dan kota di Sulsel maupun di luar Sulsel.
Sedangkan korban pegungsian yang tidak memiliki keluarga di Makassar dan sekitarnya, memilih untuk tingga di Mess Pemda Sulawesi Tengah yang ada di Makassar.
"Yang mau pindah ke Mess itu sekitar 45 orang. Mereka ini yang rusak berat rumahnya dan tidak ada keluarganya di Asrama Haji," ujarnya.
* Terima Kasih Gubernur Sulsel
Pelayanan para petugas Dinsos di Asrama Haji Sudiang mendapat apresiasi kepada para korban.
Hapsa, salah satu warga Palu mengatakan bahwa ia menghaturkan terimah kasih yang sedalam-dalamnya atas pelayanan yang diberikan melalui Dinas Sosial Sulsel.
"Alhamdulilah, pak Gubernur Sulsel terima kasih pak. Semoga kebaikan masyarakat Sulsel selalu diberi keberkahan. Amin," kata Hapsa.
Hapsa menambahkan selama di Asrama Haji, ia dan masyarakat lainnya diberikan pelayanan dengan baik.
Ia juga mengungkapkan karakter masyarakat Sulsel yang ramah dan rasa peduli kepada sesama membuat dirinya merasa nyaman ditempat pengungsian.
* 50 Petugas
Kabid Kedaruratan Dinsos Sulsel, Rachman mengatakan bahwa petugas yang bertugas di Asrama Haji sebanyak 50 orang dan dibantu sejumlah relawan dari PMI, TNI, Polri, dan mahasiswa.
Petugas Dinsos ini melakukan pelayanan khusus di bagian dapur umum.
"Kita memiliki keahlian di dapur umum, olehnya kita siapkan anggota full di dapur umum Asrama Haji, " katanya.
Menurutnya bahan makan atau lauk pauk para pengungsi ini dari bantua langsung masyarakat.
"Jadi tidak ada bantuan uang, semua berbentuk bahan. Jadi ketika mereka ingin membawa bantuan kita menyarankan untuk diganti dengan bahan makanan yang akan kita olah di dapur," tambahnya.